
inNalar.com – Berikut 5 fakta mengejutkan dari pendidikan Finlandia, Indonesia sepatutnya mulai meniru sistem yang digunakan oleh negara tersebut.
Deretan fakta mengejutkan inilah yang agaknya membuat Finlandia begitu istimewa, mendapatkan sistem pendidikan terbaik di dunia dan tentunya menghasilkan pelajar yang senang belajar.
Sebagaiana diketahui, sekolah adalah tempat singgah wajib bagi anak Indonesia, meski sebagian dari mereka tidak memiliki nasib mujur.
Pada bahu institusi ini, diketahui telah bertumpuk jutaan harapan mulu, perihal masa depan gemilang pun atau kesuksesan duniawi.
Sayangnya, ekspektasi ini hanya bayang fatamorgana, yang sering terkurung kotak kecil di hamparan realitas.
Sebagaimana diketahui, sistem pendidikan adalah poros utama guna menyongsong kemajuan bangsa.
Baca Juga: Cek Fakta Deep Learning Bakal Gantikan Kurikulum Merdeka
Di Indonesia contohnya, pendidikan diklaim sebagai elemen penting untuk perbaikan kualitas hidup.
Namun jika lebih jauh ditelisik, sistem pendidikan di sini serupa dengan mesin tua berkarat—yang terus berjalan terseok, berikut dengan segudang masalah didalamnya.
Meski gelombang kritik terus menghujam, namun solusi masih juga nihil ditemukan.
Baca Juga: Pendekatan Belajar Deep Learning Bakal Jadi Tren Pendidikan Indonesia di 2025?
Karena itu, Pemerintah Indonesia seharusnya sudah mulai melirik lima sistem pendidikan unggulan dari Finlandia, negara yang dielukan dan ber-notabene sebagai kiblat pendidikan dunia.
Penasaran dengan sistem pendidikan di Finlandia? Simak artikel ini dengan detail, ya!
Pertanyaanya, adakah yang menyangkal keberhasilan Finlandia dalam merancang sistem pendidikan yang revolusioner?
Telah dikembangcipta sejak tahun 1970-an, sistem pendidikan di negeri Nordik ini bahkan telah dinobatkan sebagai yang terunggul, lho!
Ada pula satu fakta menarik disini, banyak negara yang trial-error atau mencoba mengadopsi sistem ini.
Alih-alih berhasil, Indonesia lagi dan lagi malah berakhir dengan kegagalan yang tidak berujung, seperti kurikulum yang terus dipermak, untuk sekedar melakukan eksperimen besar guna membesut formulasi yang pas.
Lalu, apa rahasia di balik sistem pendidikan di Finlandia ini, sehingga dinyatakan ‘layak’ diadopsi oleh Indonesia?
Tahukah bahwa ternyata ada lima sistem pendidikan istimewa yang diterapkan di Finlandia.
Konon, kelima hal ini justru sering disepelekan oleh negara kita. Mungkin, sistem ini terdengar utopia di sebagian orang, tapi beberapa program ini justru menjadi key-success bagi negara yang beribukota di Helsinki itu.
Baca Juga: Profil Alex Pastoor dan Denny Landzaat, Asisten Patrick Kluivert di Timnas Indonesia
Pertama, di Finlandia, anak-anak tidak diizinkan masuk ke Sekolah Dasar (SD) jika belum berusia 7 tahun.
Mengapa? Karena diyakini satu hal, bahwa diambang bawah usia tersebut, anak belum cukup matang untuk menyerap pelajaran.
Jika dipaksa, hal ini justru mencipta suasana bosan yang berujung pada tidak efektifnya kegiatan belajar di kelas.
Kedua, anak-anak juga tidak dibebankan Pekerjaan Rumah (PR) yang menumpuk, lho! Kalau ada, tugasnya pun tidak seberat yang dibayangkan.
Lebih dari itu, standar kelulusan siswa disana juga bukan berpatokan pada nilai ujian yang notabene-nya diselenggarakan sekali seumur hidup—atau ketika mereka berusia 16 tahun.
Ketiga, Pemerintah Helsinki ternyata juga menanggung 100% biaya pendidikan hingga jenjang perguruan tinggi.
Jadi, tidak mengherankan apabila 93% penduduk Finlandia didominasi oleh lulusan Perguruan Tinggi.
Bahkan, banyak dari mereka yang menempuh double degree, lho! Berkat kepedulian Pemerintah di sana, Finlandia berhasil menyabet peringkat tertinggi dalam tes The Programme for International Student Assessment (PISA).
Keempat, mereka mempercayai satu hal, bahwa belajar di luar kelas adalah lebih bermakna, jika dibandingkan hanya menyelami teori di dalam kelas.
Bahkan, siswa di Finlandia seringkali dipinta untuk bergabung dengan klub minat atau berafiliasi dengan beberapa komunitas. Hal ini bisa berjalan simultan karena satu hal, bahwa mereka hanya belajar di sekolah selama 18 jam per minggu saja.
Kelima, tidak ada jalur akselerasi, kelas internasional, pun bahkan kelas unggulan di negeri ini.
Sejak tahun 1970-an sampai dengan sekarang, kelima program itu telah diadopsi dan mengakar kuat pada sistem pendidikan yang dibesut oleh Finlandia.
Menariknya Hingga kini, kiblat pendidikan dunia pun masih disandang oleh negara ini.
Karenanya, kelima program yang digagas oleh Finlandia itu bisa menjadi rancangan atau blueprint baru bagi Indonesia, agar bisa mencipta gebrakan yang nyata; guna mencetak generasi emas di tahun 2045. ***