

inNalar.com – Sebanyak dua lokasi sumber gas raksasa atau giant discovery telah ditemukan di Indonesia tahun ini.
Masing-masing sumber gas raksasa tersebut yakni ada di laut Kalimantan Timur serta sebelah utara Sumatera.
Adanya dua temuan ini membuat SKK migas melakukan percepatan proses produksi sehingga temuan tersebut bisa segera dioptimalkan.
Terlebih dengan adanya temuan ini juga menjadi harapan besar bagi Indonesia agar bisa menjadi energi yang dapat diandalkan di masa depan.
Temuan ini diharapkan dapat menjadikan investor asing kembali melirik Indonesia sebagai salah satu portofolio investasi di masa mendatang.
Melansir dari laman SKK Migas, Benny Lubiantara selaku Deputi Eksplorasi, Pengembangan, dan Manajemen Wilayah Kerja SKK Migas menyampaikan bahwa diperlukan adanya perbaikan baik dari sisi fiscal term maupun non fiscal term (ease of doing bussiness).
Perbaikan ini perlu dilakukan agar nantinya dapat menaikkan daya pikat investor asing untuk bisa berinvestasi di tanah air.
Terlebih Indonesia sekarang ini juga tengah bersaing dengan negara-negara lainnya.
Benny berharap agar dapat dilakukan percepatan proses menuju onstream setelah ditemukan sumber gas raksasa di dua lokasi ini. Targetnya yakni:
Sebelumnya salah satu perusahaan migas asal Italia, ENI telah mengungkapkan adanya penemuan cadangan gas in place.
Tepatnya ada di sumur eksplorasi Geng North-1 di Wilayah Kerja North Ganal. Wilayah Kerja ini lokasinya berjarak sekitar 85 km dari lepas pantai Kalimantan Timur.
Adapun temuan gas di wilayah ini mencapai 5 TCF dengan kandungan kondesatnya sekitar 400 Mbbls.
Selanjutnya, ditemukan pula sumber gas raksasa lain di lokasi berbeda.
Hal ini diumumkan langsung oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama atau KKKS Mubadala Energy yang merupakan peruashaan migas asal Uni Emirat Arab.
Mubadala Energy mengumumkan adanya temuan besar cadangan gas in place di Wilayah Kerja South Andaman. Temuan gas tersebut diperkirakan berpotensi lebih dari 6 TCF.
Sumber gas ini ada di sumur Eksplorasi Layanan-1 yang jaraknya sekitar 100 km dari lepas pantai Sumatera bagian utara.
Abdulla Bu Ali selaku Presiden Direktur Mubadala Energy mengungkapkan bahwa penemuan gas jumbo ini adalah bagian dari program perusahaan untuk mendukung target produksi di tanah air.
Supaya nantinya di tahun 2030 bisa mencapai 1 juta barel minyak bumi setiap harinya serta 12 miliar kaki kubik gas bumi per harinya.
Menurutnya, saat ini Indonesia masih memiliki potensi cadangan migas luar biasa sehingga diharapkan target di tahun 2030 ini bisa tercapai.
Mubadala Energy juga akan melakukan percepatan dalam mengebor sumur eksplorasi lainnya di Wilayah Kerja yang sama.***