

inNalar.com – Siapa bilang crazy rich hanya ada di luar negeri atau di kota-kota besar, salah satu desa pelosok di Kabupaten Agam, Sumatera Barat ini juga memilikinya.
Berkat profesi yang dimiliki mayoritas penduduk desa di pelosok Kabupaten Agam, desa ini dijuluki sebagai crazy rich Sumatera Barat.
Nama desa crazy rich di Sumatera Barat ini adalah Guguak Tabek Sarojo. Wilayahnya terbelah oleh aliran Sungai Batang Agam yang memisahkan dua jorong atau daerah, yaitu Guguak Randah dan Jorong Guguak.
Kedua jorong tersebut dapat terhubung berkat jembatan gantung senilai Rp5,5 miliar, tampilannya cukup megah dikelilingi alam hijau sebagai lintasannya.
Namun siapa sangka lebih dalam dari tampilannya, rupanya para warga desa yang dikira sederhana di Sumatera Barat ini ternyata punya profesi serupa yang sangat mentereng.
Kekayaan melimpah di Kampung Guguak Tabek Sarojo turut menjadi penyumbang cuan di desanya yang mayoritas pekerjaannya berbasis kekayaan alam di sekitar mereka.
Lantas, kekayaan alam macam apa yang bikin warga desa di Agam, Sumatera Barat ini disebut crazy rich versi Sumatera Barat?
Rupanya sebagian besar warga desa Guguak Tabek Sarojo ini merupakan pengrajin sekaligus pedagang emas. Jumlah penduduk yang memiliki profesi ini jumlahnya mencapai 4.514 jiwa.
Sementara menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk Desa yang berlokasi di Kabupaten Agam Sumatera Barat itu sendiri totalnya mencapai 540 905 orang.
Keunikan lain dari Kampung Guguak Tabek Sarojo ini adalah warganya tidak hanya dikenal sebagai pengrajin dan pedagang emas saja.
Warga desa terkaya di Sumatera Barat ini dikenal juga memiliki sumber daya manusia yang mumpuni dalam hal mengelola keuangan.
Hal ini lah yang membuat masyarakatnya sangat maju dalam kepengurusan bidang emas, perak, bahkan pembangunan infrastruktur di kampung yang mampu memiliki jembatan terpanjang se-provinsi senilai Rp5,5 miliar.
Dikenal pula sebagai daerah penghasil orang pintar karena Menteri Komunikasi dan Informastika dan Ketua DPD RI berasal dari desa crazy rich versi Sumatera Barat.
Terdapat sebuah studi terkait kebudayaan masyarakat yang ada di Kampung Guguak Tabek Sarojo ini, disebut bahwa terdapat adat yang dilakukan masyarakat rantau dan juga kampung.
Kebiasaan tersebut adalah menyumbang secara rutin berupa emas untuk pembangunan fasilitas umum di Nagari Guguak Tabek Sarojo ini.
Kepercayaan kuat warganya terhadap adat dan agama disertai dengan kebiasaan melibatkan warga perantauan dalam norma-norma masyarakat Nagari membuat pengelolaan desa tersebut nampak tertata lebih rapi daripada kampung lainnya. ***