Pak Kapolri Tolong! Mahasiswa UM dari Lampung Ini Beber Spanduk saat Wisuda, Tuntut Pembunuh Ayahnya?

inNalar.com – Media dihebohkan dengan video mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) asal Lampung yang membeber spanduk saat wisuda.

Mahasiswa Lampung bernama Candra Friyandy Harianja itu melakukan aksinya saat prosesi wisuda dirinya pada Sabtu, 11 November lalu.

Memakai atribut toga dan jubah wisuda, ia membentangkan spanduk yang berisi permintaan tolong kepada Kapolri.

Baca Juga: Intip Tunjangan Kinerja PNS di Lingkungan Sekretariat Jenderal DPR RI, Kelas Jabatan Tertinggi Capai Rp26 Juta?

Dilansir inNalar.com dari video Instagram oleh akun @net2netnews, awalnya Candra berjalan seperti biasa dengan membawa gulungan putih.

Sambil membawa ijazah yang baru diterima, mahasiswa Lampung ini membuka gulungan putih tersebut dan menunjukkannya kepada para hadirin.

Candra meneteskan air matanya dengan sedikit terisak, namun tetap tegak membentangkan spanduk tersebut.

Baca Juga: Dua Bulan Bisa Cair Rp100 Juta Lebih! Ternyata Segini Tunjangan Kinerja Kemensetneg, Terendah Berapa?

“Pak Kapolri Tolong Saya,” begitulah awalan kalimat yang tertulis dalam spanduk mahasiswa Lampung tersebut.

“Tangkap semua pelaku pembunuh bapak saya alm. Pembadi Harianja,” berikut kalimat yang tertulis dengan huruf kapital.

Candra ternyata membentangkan spanduk tersebut dengan maksud meminta pertolongan kepada Kapolri untuk menuntaskan kasus ayahnya.

Baca Juga: Tinggal Menghitung Hari! PNS Akan Dapat 7 Jenis Tunjangan Ini di Bulan Desember 2023, Intip Besarannya

“Tulangbawang – Lampung,” spanduk tersebut ditutup dengan alamat asalnya dan ditambahkan tagar ‘#BANTUKAWALKASUSINI’.

Kronologi Kasus Pembunuhan Sang Ayah

Ternyata, pembunuhan ayahanda Candra, yakni Pembadi Harianja, telah terjadi pada 17 Agustus yang lalu.

Naas, jasad ayahanda mahasiswa UM ini baru ditemukan tiga hari setelahnya, pada tanggal 20 Agustus 2023.

Ayahnya ditemukan di dalam sumur rumahnya dengan kondisi tubuh mengarah ke bawah dan mengapung. Ada luka memar di kepala dan tubuhnya.

Diduga bahwa kasus pembunuhan ayahnya adalah kasus perampokan disertai kekerasan, melihat ada beberapa barang yang hilang.

Mahasiswa UM ini merasa kecewa dengan penyelidikan polisi. Pasalnya, jumlah pelaku lebih dari satu orang, namun hanya satu yang ditangkap.

Hingga saat ini, belum ada pelaku baru yang ditangkap oleh pihak kepolisian, padahal ia sudah sempat melaporkannya ke Mapolda Lampung.

Sejumlah barang yang hilang saat kejadian itu juga sangat bernilai, dan tak bisa dikembalikan oleh pihak kepolisian.

Barang hilang tersebut adalah surat tanah, surat mobil, sejumlah uang tunai, kartu ATM, dan beberapa surat deposito.

Hingga artikel ini ditulis, unggahan oleh akun @net2netnews tersebut telah mengundang 2.507 like, dan 212 komentar.

Komentar Warganet

Ada warganet yang berkomentar mengajak para warganet lainnya untuk turut mengawal kasus ayahanda mahasiswa asal Lampung ini.

“Ikhtiar seorang anak untuk keadilan. Semoga cepat tertangkap pelakunya, ayok netizen tugas kita menanti,” tulis akun @dee******.

Ada juga warganet yang bersimpati dan menandai Kapolri di kolom komentar, diikuti warganet yang lain.

“Bila berkenan, saya minta tag pak Kapolri Sigit di kolom komentar,” tulis akun @_dadi_he*******.

Warganet yang lain menyebutkan, jika kasus ini viral, pasti akan segera ditangani pihak berwenang.

“Kalo udah viral di proses kok,” tulis akun @rach***** sambil menyematkan stiker menangis. ***

 

Rekomendasi