

inNalar.com – Oki Setiana Dewi melakukan terapi stem cell untuk anak keempatnya, Sulaiman Ali Abdullah. Hal itu dilakukan setelah dirinya melakoni wisuda doctor di suatu tempat.
Apa yang dilakukan oleh Oki Setiana Dewi merupakan rangkaian dari perjuangannya untuk Sulaiman. Sebagaimana diketahui, Sulaiman mengalami sindrom prader willi.
Di mana, sindrom itu secara garis besar penderitanya tidak tahu rasa kenyang itu seperti apa sehingga dia akan makan terus menerus.
Selain sindrom prader willi, sulaiman juga punya hipotonia yaitu otot yang lemah, sehingga perlu ada upaya yang harus dilakukan agar anak keempatnya itu dapat tumbuh kembang secara optimal.
Oki Setiana dewi mengakui Sulaiman bisa berjalan itu bukan tiba-tiba langsung bisa berjalan, tapi ada cerita perjuangan yang panjang di baliknya. Sulaiman masih harus suntik hormon setiap hari, dan melakukan berbagai macam terapi. Mulai fisioterapi, terapi sensorik, hingga cepcarak.
Dengan ditemani oleh ibunda Oki Setiana Dewi dan Prof. dr. Deby Susanti Pada Vinski, MSc, PhD. Sulaiman akan melakukan terapi stem cell yang kedua. Prof. Deby merupakan presiden anti aging dan stem cell pertama di dunia.
Oki Setiana Dewi mengakui dari hasil terapi stem cell pertama yang dilakukan sekitar sebulan dari terapi kedua. Pemain Film Ketika Cinta Bertasbih itu melihat Sulaiman lebih kuat, dan berenergi. Berbeda dari sebelum terapi di mana anak keempatnya itu mudah lelah ketika berjalan.
Hal yang memotivasi Oki Setiana Dewi begitu bersemangat melakukan terapi stem cell untuk Sulaiman adalah progres yang dialami oleh anak keempatnya itu. Oki mengakui bahwa banyak dari anak-anak teman-temannya yang memiliki syndrome prader willi tidak bertahan.
Lantas, seberapa penting terapi stem cell bagi pengidap syndrome prader willi seperti Sulaiman?
Baca Juga: Sinopsis dan Link Live Streaming Tajwid Cinta Episode 10, Dafri dan Alina Siapkan Foto Pernikahan
Menurut keterangan Prof. Deby, stem cell atau sel puncak adalah sel yang bisa berubah menjadi sel apa saja sesuai dengan rumahnya.
Sumber stem cell bisa diambil dari tali pusat. Bisa dari lemak, darah, atau sumsum tulang. Tapi yang paling efektif bersumber dari tali pusat seperti yang dilakukan pada Sulaiman dan ibunda Oki.
Pada kasus seperti Sulaiman, di mana ia punya kelainan genetik yaitu sindrom prader willi. Sindrom itu terjadi karena terdapat kelainan pada kromosom nomor 15. Hal itu bisa diatasi dengan terapi stem cell seperti yang disampaikan oleh Prof. Deby berikut ini.
Baca Juga: Rizky Billar Bangkrut? Satria Mulia: Kelihatan Lesty yang Lebih Banyak Kerja
“Memang manusia tidak bisa merubah rumusan kromosom dan genetik. Tapi dengan pengetahuan ilmiah dan dibantu dengan teknologi, akibat yang ditimbulkan bisa diatasi dengan memberikan stem cell,” kata Prof. Deby dikutip dari kanal Youtube Intens Investigasi.
Berbicara mengenai alasan mengapa terapi stem cell yang kedua harus dilakukan, Prof. Deby menjelaskan ketika dilakukan stem cell, akibat buruk dari sindrom prader willi diminimalisir, bukan tidak mungkin kesehatannya bisa jadi optimal karena mendapat perhatian lebih.
Terapi stem cell yang dilakukan pada Sulaiman menggunakan quantum stem cell, di mana teknologi itu baru ada dua di Asia, Indonesia salah satunya.
Selain untuk mengatasi sindrom prader willi, terapi stem cell ternyata bisa digunakan untuk terapi penyakit lain. Ada 80-90 jenis penyakit, sudah ada 35 ribu lebih transplantasi stem cell di dunia. Stem cell bisa dipakai untuk auto imun, stroke, diabetes tipe 2 dan beberapa sindrom.***