

inNalar.com – Di China terdapat penduduk yang tinggal di ujung tebing curam dan memiliki akses tersembunyi yang cukup sempit.
Penduduk desa tersebut menjadikan tempat itu untuk berlindung dari orang yang telah menindas mereka.
Kemduian, mereka mulai membangun kehidupan di wilayah tersebut hingga mejadikanya tempat yang nyaman untuk melanjutkan hidup.
Gouliang merupakan sebuah desa kecil yang terletak jauh di Pegunungan Taihang yang terletak di Huixiang, Henan, China.
Daerahnya termasuk kampung terpencil yang paling berbahaya di dunia dengan ketinggian 1.700 meter.
Kampung ini sangat populer di dunia kerena lokasi desa tersebut sangat ekstrem di tebing bukit dengan ketinggian 200 meter.
Deretan rumah yang dibagun disepanjang tebing hingga umurnya mencapai ratusan tahun .
Berdasarkan sejarah, pada akhir Dinasti Han Timur, masyarakat mengalami kesulitan karena mereka mengalami kelaparan, penindasan, dan eksploitasi oleh pejabat feodal dan tuan tanah.
Kemudian, Guo Liang seorang petani memimpin kelompok kelaparan itu dan melawan penindasan dengan membentuk tim petani.
Baca Juga: Selain Tandon Air Minum IKN, Bendungan Rp 836 Miliar di Kalimantan Timur Bakal Buka Potensi Cuan Ini
Selang beberapa waktu, kelompok tersebut menyelamatkan diri dan kabur ke daratan tinggi.
Di sana mereka mulai membangun kehidupan. Lalu, Guo Liang diberi penghargaan dengan menamai desa tersebut dengan namanya.
Seiring berjalannya waktu, Desa itu kian berkembang. Di tahun 1972, warga setempat mulai membuat jalan terowongan agar dapat berjalan menuruni gunung dengan mudah.
Pembangunan terowongan itu merupakan ide dari Shen Mingxin. Ia mengajak warga setempat untuk membangun jalan melalui gunung agar bisa mengakses dunia luar dan memudahkan pengiriman logistik.
Diketahui, sebelumnya Shen Mingxin sempat meminta pemerintah untuk membanngun jalan di wilayah itu.
Namun, keinginannya itu ditolak karena keterbatasan lokasi yang berbahaya dan belum adanya peralatan modern yang dimiliki China pada masa itu.
Mereka pun bergotong-royong menyelesaikan pembangunan terowongan tersebut hingga rampung dalam waktu 5 tahun.
Tekad kuat mereka berhasil membangun terowongan meski sangat sulit dann berbahaya.
Dengan adanya terowongan itu dapat menggantikan jalan setapak serta tangga ekstrem yang sudah digunakan oleh warga sejak lama.
Dibalik terselesaikannya terowongan tersebut terdapat kisah tragis di dalamnya.
Dalam proses pembuatannya, beberapa penduduk setempat meninggal dan terdapat banyak tengkorak yang berserakan dibawah jurang yang kedalamannya mencapai ratusan meter.
Meski begitu, kini Desa Guoliang semakin terkenal di dunia. Banyak wisatawan yang mengunjungi tempat itu hingga mencapai 1,4 juta orang setiap tahunnya.
Selain itu, tercatat 40 film pernah melakukan syuting di desa tersebut.
Desa yang berbahaya dan ekstrem di China itu masuk dalam keajaiban dunia di peringkat kesembilan. *** (Ummi Hasanah)