

inNalar.com – Hampir 19 tahun berlalu semenjak kejadian tsunami dahsyat yang menimpa Aceh pada 26 Desember 2004 silam. Dibuatlah Museum Tsunami Aceh untuk mengenang para korban.
Sekedar flashback, tsunami Aceh terjadi setelah gempa dengan kekuatan 9.3 skala richter. Gempa yang begitu besar juga menyebabkan deretan tsunami sepanjang daratan perbatasan langsung dengan Smaudra Hindia.
Tsunami ini juga berdampak ke beberapa negara yaitu Sri Lagka, Thailand hingga India. Dalam bencana ini menelan sekitar 170.000 jiwa.
Pada tahun 2008 tepatnya bulan februari. Museum ini dirancang oleh Ridwan Kamil pada sayembara tingkat internasional tahun 2007 yang sedang memperingati terjadinya tsunami tahun 2004.
Desain yang dirancang oleh Ridwan Kamil ini juga bisa menjadi tempat perlindungan dari bencana tsunami. Pada taman yang berbentuk bukit itu dapat dijadikan lokasi penyelamatan.
Sebagai media belajar museum ini menyimpak sekitar 6.000 an koleksi. Ada beberapa jenis koleksi di museum ini seperti:
Baca Juga: Profile Member RIIZE Boy Grup Terbaru SM Entertainment yang Siap Gemparkan Industri Kpop
Sementara itu fakta saat memasuki ruagan museum akan melewati lorong kecil dengan penerangan yang minim. Lorong ini dikenal dengan nama The Light of God terdapat ratusan ribu nama korban, yang menjadikan perasaan pengunjung bercampur aduk.
Ruangan The Light of God juga bisa menjadi ruang renungan untuk mengenang dan merasakan jika sebagai keluarga dari korban.
Terdapat lima ruangan temanik yang dapat mengajak pengunjung merasakan kejadian tsunami 19 tahun lalu.
Lokasi museum tsunami in berada sekittar 11 menit dari Masjid Baiturrahman jika ditempuh menggunakan sepeda motor sekitar 1 menit saja.***