

inNalar.com – PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 merupakan pembangkit listrik tenaga uap yang akan segera beroperasi di Sumatera Selatan.
Pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Sumatera Selatan ini telah dibangun sejak awal tahun 2018 dan dikabarkan akan segera beroperasi tahun ini.
PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 yang terletak di Kabupaten Muara Enim ini memiliki kapasitas hingga 2 x 660 MW.
Dengan kapasitas yang mencapai 2 x 660 MW, PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 menjadi salah satu PLTU terbesar se-ASEAN.
Diketahui bahwa PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 di Sumatera Selatan ini merupakan bagian dari program pembangkit listrik sebesar 35.000 MW.
Meskipun proses pembangunan dari PLTU terbesar di Sumatera Selatan ini dimulai tahun 2018, namun idenya sudah muncul sejak lama.
Baca Juga: Usai Bersinar di Drakor Moving, Lee Jung Ha Langsung Kerja Rodi Bintangi Drama Korea Terbaru
Dikabarkan segera beroperasi, PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 pada bulan Juni 2023 telah melakukan tahap uji kapasitas andal bersih pembangkit pertama.
Proses pembangunan fisik dari PLTU terbesar di Sumatera Selatan dikerjakan oleh PT Huadian Bukit Asam Powe.
PLTU yang ada di Kabupaten Muara Enim dengan kapasitas 2 x 660 MW didirikan di atas lahan seluas 105 hektar.
Baca Juga: Ternyata UNJA Bukan Universitas Terbaik di Jambi? Inilah Urutan 5 Kampus yang Paling Favorit
Biaya pembangunan PLTU terbesar di Sumatera Selatan yang ada di Kabupaten Muara Enim mencapai Rp 24 triliun.
Bahan baku utama untuk menunjang kesuksesan PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 berasal dari kekayaan alam Indonesia, batu bara.
Batu bara yang diserap oleh PLTU terbesar di Sumatera Selatan ini diketahi dapat mencapai 5 juta ton per tahun.
Meskipun banyak menyerap batu bara sebagai bahan baku utama dalam menghasilkan energi uap, namun tidak akan menyebabkan gangguan berupa polusi.
Bahkan dampak yang diberikan oleh PLTU terbesar di Sumatera Selatan kepada masyarakat sekitar akan sangat luar biasa.
Pembangunan PLTU terbesar di Sumatera Selatan ini memiliki tujuan yang sangat baik, yaitu meningkatkan hingga memenuhi kebutuhan listrik di wilayah tersebut.***