Nilai Investasinya Rp37 Triliun, Smelter Nikel di Morowali Ini Diambil Alih oleh Perusahaan Singapura

inNalar.com – Smelter merupakan salah satu sarana prasarana untuk meningkatkan nilai tambah bahan tambang yang sangat melimpah di Indonesia.

Salah satu proyek smelter nikel di Indonesia ini berada di Sulawesi tengah.

Lokasi tepatnya berada di Bahodopi, Kabupaten Morowali, Provinsi Sulteng.

Baca Juga: Biayanya 21 Miliar USD, Kilang Tuban di Jawa Timur Garapan Pertamina Rosneft Ini Gunakan Material Proyek 1.208 Kali Lebih Berat dari Patung Liberty?

Pembangunannya dimulai pada tahun 2023 dan ditaregetkan rampung pada tahun 2025 mendatang.

Proyek smelter ini diprakarsai oleh PT Bahadopi Nickel Smelting Indonesia yang dikendalikan PT Vale Indonesia Tbk yang bekerja sama dengan Xinhai dan Tisco.

Diketahui bahwa Xinhai dan Tisco merupakan anak perusahaan Baowu Steel Production Company, yakni perusahaan baja asal China.

Baca Juga: Pendapatannya Naik Sekitar 7,3 Persen, Utang Perusahaan Tambang PT Vale Indonesia Tbk Semakin Membengkak hingga Segini

Nantinya, setelah smelter ini rampung akan memiliki kapasitas 80.000 ton.

Proyek ini akan menjadi smelter berteknologi Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) dengan emisi karbon terendah kedua di Indonesia.

Diketahui hingga kini smelter RKEF dengan emisi karbon terendah dipegang oleh smelter Sorowako.

Baca Juga: Targetkan Dana US$ 2,2 miliar, Perusahaan Asal Malaysia Ini Niat Bangun Proyek PLTU di Jawa Barat, Tapi Malah Mangkrak?

Proyek ini memiliki emisi karbon rendah karena penggunaan pembangkit non-batubara.

Proyek ini menjadi bagian dari PSN dengan para mitra yang akan meningkatkan rantai nilai hingga baja tahan karat.

Untuk merealisasikan proyek ini, nilai investasi yang dibutuhkan mencapai Rp37 triliun.

Baca Juga: Investasi Rp90 Triliun, Antam Gandeng Perusahaan Asal Hong Kong Bangun Proyek Baterai Lithium untuk Kendaraan Listrik

Namun, pada Maret 2023 lalu proyek smelter ini yang tadinya dikendalikan oleh PT Vale Indonesia diambil alih oleh Taixin Singapura.

PT Bahadopi Nickel Smelting Indonesia mengumumkan rencana perubahan pengendali perusahaan.

Dalam rangka meningkatkan modal dasar baik saham seri A dan seri B, saham baru akan diambil oleh satu pihak yang berakibat berubahnya pengendali.

Baca Juga: Selamatkan Uang Negara Rp72,99 M, BPH Migas Gandeng Institusi Penegak Hukum untuk Awasi Penyimpangan BBM Sepanjang 2023

Beberapa saham seri A diambil bagian secara penuh oleh Taixin Pte.Ltd.

Taixin juga akan menjadi pihak yang menyerap saham seri B yang tergolong baru diterbitkan.

Diketahui bahwa perusahaan Taixin merupakan perusahaan asal Singapura.

Secara keseluruhan, 51 persen dari seluruh saham dengan hak suara yang dikeluarkan dan disetor penuh menjadi milik Taixin.***

Rekomendasi