

inNalar.com – Kementerian Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang siap membangun Fly Over baru di wilayah jalan Trans Sumatera dengan siapakan investasi sebesar 2,8 Triliun dan menjadi salah satu program 100 hari pertama kepemimpinan Presiden Prabowo untuk kemajuan Sumatera Barat.
Rencana pembangunan Fly Over telah disusun jauh-jauh hari sebelum masa kepemimpinan presiden Jokowi habis.
Pada tanggal 22 April 2024 Kementerian PUPR telah mengadakan Prakualifikasi terhadap proyek KPBU pembangunan jalan layang panorama 1.
Baca Juga: Daftar UMP 2025 di Seluruh Provinsi Indonesia, Daerah Ini Diramal Ketiban Kenaikan 8-10 Persen
Jalur Trans Sumatera yang berada di Sumatera Barat merupakan jalan inti yang dilewati ketika terdapat arus dari daerah Jakarta.
Fly Over ini sebenarnya sempat ditolak oleh pemerintah namun, peran Andre Rosiade sebagai salah satu anggota DPR RI memperjuangknya sampe akhirnya diterima.
Acara meletakan batu oleh presiden Prabowo yang digunakan sebagai simbol dimulainya pembangunan direncanakan pada bulan November 2024.
Pembahasan mengenai pembangunan infrastruktur tranportasi untuk Provinsi Sumatera Barat telah dihadiri beberapa anggota pemerintahan.
Mulai dari Mahyeldi Ansharullah selaku Gubernur Sumbar, Andre Rosiade anggota DPR RI asal Sumbar serta Jendral Dirjen Bina Marga PUPR.
Masalah mengenai pembebasan lahan juga akan segera disiapkan dengan menggandeng Pemerintahan Sumatera Barat.
Baca Juga: Berapa Besaran UMP Jakarta 2025? Cek Bocoran Kenaikan Nominal 10 Persen di Sini
Jalan layang yang akan diberi nama FLy Over Sitinjuak Lauik ini diambil dari nama jalur ekstrem sitinjuak lauik yang berada di Trans Sumatera.
Jalur alternatif ini menurut informasi akan mulai dibangun tahun depan setelah menyelesaikan setiap keperluanya.
Pembangunanya akan dikawal oleh PT Hutama Karya sebagai badan usaha yang memenangkan tender untuk membangun infrastruktur jalan ini.
Total panjang dari Fly Over Sitinjuak lauik adalah 2,78 km, dengan pembebasan lahan sebesar 18,7 Hektare.
Meliputi 12,8 hektare milik kepunyaan masyarakat, 4,94 merupakan lahan dari hutan lindung Sumbar, dan 0,5 hektare masuk dalam jalan nasional.
Dengan luas yang lumayan besar dana yang dibutuhkan dari APBD mencapai 2,78 Miliyar dengan uang investasi atau Capex (Capital Expenditure).
Dengan masa konsesi atau pengembalian dana insvestasi selama kurun waktu 12,5 tahun yang dibagi menjadi 2 bagian.
Pertama 2,5 tahun untuk masa habis kontruksi dan kedua, selama 10 tahun untuk masa layanan.
Pengembalian investasi bagi badan usaha dikembalikan melalui sistem pembayaran ketersidiaan layanan (Availability Payment).
Fly Over yang akan mengelilingi diatas Trans Sumatera ini memiliki jembatan layang sebanyak 4 buah dengan lebar jalan 2 x 3,5 meter.
Diharapkan proyek dengan anggaran besar ini dapat menjadi solusi untuk masalah kedepanya serta menjadi awal mula kemajuan Indonesia dalam era kepemimpinan Presiden Prabowo.***(Wahyu Adji Nugraha)