Natal Hampir Tiba! Inilah Sejarah dari Sosok Piet Hitam Si Pembantu Sinterklas Yang Kontroversial

inNalar.com – Natal hanya tinggal menghitung hari, dan dalam perayaannya selalu diwarnai oleh tokoh seperti sinterklas yang selalu membagikan hadiah pada anak-anak.

Ternyata selain Sinterklas ada satu sosok lain yang terkenal saat perayaan Natal yang bernama Piet Hitam, atau Zwarte Piet.

Karakter ini ternyata memiliki sejarah yang akan membuatmu cukup tercengang dengan segenap kontroversialnya.

Baca Juga: Dicaplok Spanyol-Australia Sejak 1982, Tambang Batu Bara di Kalsel Ini Baru Jadi Milik RI 19 Tahun Terakhir

Karakter ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 1850 oleh Jan Schenkman yaitu seorang penulis Belanda, dalam bukunya Sint Nikolaas en zijn Knecht.

Dalam cerita tersebut, sosok ini digambarkan oleh Jan Schenkman sebagai pembantu Sinterklas yang datang dari Spanyol.

Tokoh ini memiliki penampilan khas dengan rupa wajah hitam, rambut keriting, dan pakaian berwarna-warni.

Baca Juga: Prediksi Skor Timnas Indonesia vs Laos Piala AFF 2024, Jadwal, dan Live Streaming, Menang Lagi Garuda?

Secara sekilas tidak ada yang salah dengan karakter ini, namun bila dilihat melalui konteks sejarah ternyata ada nilai rasisme di dalamnya.

Karena pada abad ke-19, ketika karakter ini diperkenalkan, Belanda masih terlibat dalam praktik perbudakan dan kolonialisme, dilansir dari laman indonesia.go.id pada Rabu, 11 Desember 2024.

Memang pada awalnya publik sekadar melihatnya sebagai sosok pembantu Sinterklas saat Natal tiba, tidak ada yang melihat karakter ini sebagai sesuatu yang bermasalah.

Baca Juga: Tunggu 10 Tahun Lagi! Koin Kuno dengan Desain Unik Ini Bakal Diburu Kolektor di Indonesia, Harganya…

Namun, seiring berjalannya waktu tumbuh kesadaran akan isu-isu rasial, sehingga pandangan publik terhadap sejarah Piet Hitam mulai berubah.

Kritik keras terhadap keberadaan tokoh Piet Hitam saat momen Natal ini mulai menggema pada tahun 2000-an.

Di mana pada saat itu sebagian orang berpendapat bahwa penggambaran sosok Piet Hitam ini mencerminkan stereotip rasis yang merugikan orang kulit hitam.

Baca Juga: Bernilai Jutaan Rupiah, Uang dengan Nomor Seri Cantik Ini Bisa Dijual ke Kolektor, Cek Uangmu Sekarang!

Karena karakter Piet Hitam sering kali diasosiasikan dengan citra negatif yang berasal dari masa lalu kolonial Belanda.

Bahkan dalam banyak kasus, wajah hitamnya dianggap sebagai representasi dari penggambaran rasis yang memperkuat stigma dan diskriminasi terhadap orang kulit hitam.

Oleh karena hal tersebut munculah sebuah gerakan bernama anti-Piet Hitam sebagai bentuk penolakan tentang penggambaran karakter fiktif ini.

Banyak aktivis dari berbagai latar belakang mulai menyerukan perubahan dalam cara karakter ini ditampilkan.

Protes-protes dilakukan di berbagai kota besar di Belanda, dengan slogan-slogan seperti Zwarte Piet is Rasisme.

Baca Juga: INNALILLAHI, Kampung di Lebak, Banten yang Dihuni 250 KK Ini Sengaja Ditenggelamkan Negara

Hal tersebut membuat banyak orang yang tersadar bahwa meskipun karakter ini mungkin dimaksudkan untuk menyenangkan anak-anak, dampak sosialnya jauh lebih kompleks.

Tentu saja tidak sepenuhnya masyarakat memiliki pandangan tersebut karena di mana ada kontra di sisi lainnya pasti akan ada kelompok yang pro.

Kelompok yang mendukung konsep penggambaran karakter pembantu Sinterklas tersebut berargumen bahwa wajah hitam Piet berasal dari jelaga cerobong asap saat ia mengantarkan hadiah ke rumah-rumah.

Dan bukan dimaksudkan untuk menyinggung siapa pun dan seharusnya dilihat sebagai bagian dari warisan budaya.

Namun, argumen ini tidak sepenuhnya mengatasi masalah stereotip rasial yang melekat pada karakter tersebut.

Bahkan dalam beberapa tahun terakhir, beberapa perayaan Natal di Belanda telah mencoba untuk mengubah penampilan Piet menjadi lebih inklusif.

Seperti dengan mengganti warna kulitnya menjadi emas atau menggunakan atribut lain yang tidak menyinggung.***

 

Rekomendasi