Naskah Khutbah Jumat Edisi Januari 2023 tentang Memperjelas Tujuan Hidup, Cocok untuk Bahan Refleksi Diri


inNalar.com
– Pada kesempatan kali ini, kita akan memberi referensi khutbah Jumat terbaru Januari 2023 tentang memperjelas tujuan hidup, cocok sebagai bahan refleksi diri.

Isi dari khutbah Jumat terbaru Januari 2023 kali ini adalah tentang memperjelas tujuan hidup. Hal ini sangat cocok untuk menjadi bahan refleksi diri.

Menjadi manusia yang lebih baik dan punya tujuan hidup yang jelas adalah suatu anugerah. Untuk mencapainya, naskah khutbah Jumat kali ini diharapkan bisa menjadi perantara.

Selain untuk bahan khutbah Jumat, pembahasan mengenai pentingnya memperjelas tujuan hidup juga sangat cocok diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Juga: Biodata Fajar Alfian dan Rian Ardianto, Pemain Bulu Tangkis Indonesia yang Berprestasi di Malaysia Open 2023

Agar bisa lebih dalam saat refleksi diri, kita juga perlu ingat dan sadar sebenarnya apa tujuan kita hidup dan ada di dunia ini.

Dikutip dari islam.nu.or.id inilah khutbah Jumat terbaru Januari 2023 tentang memperjelas tujuan hidup, cocok sebagai bahan refleksi diri.

Khutbah I

اَلْحَمْدُ ِللهِ الْمَلِكِ الدَّيَّانِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ سَيِّدِ وَلَدِ عَدْنَانَ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَتَابِعِيْهِ عَلَى مَرِّ الزَّمَانِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ الْمُنَـزَّهُ عَنِ الْجِسْمِيَّةِ وَالْجِهَةِ وَالزَّمَانِ وَالْمَكَانِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ كَانَ خُلُقُهُ الْقُرْآنَ

أَمَّا بَعْدُ، عِبَادَ الرَّحْمٰنِ، فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ المَنَّانِ، الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْآنِ: أَيَحْسَبُ الْإِنْسَانُ أَنْ يُتْرَكَ سُدًى (القيامة: 36)

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah.

Mengawali khutbah pada siang hari yang penuh keberkahan ini, khatib berwasiat kepada kita semua terutama kepada diri khatib pribadi untuk senantiasa berusaha meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah subhanahu wata’ala dengan melakukan semua kewajiban dan meninggalkan seluruh yang diharamkan.

Baca Juga: Pemain Muda Persija Jakarta Tuai Apresiasi dari Sosok Ini Pasca Raih Kemenangan Atas Bali United

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah.

Kita diciptakan di dunia ini tidak untuk menyibukkan diri dengan hal-hal keduniaan yang pasti menuju kepunahan.

Kita diciptakan tidak untuk menyibukkan diri dengan jabatan yang akan kita tinggalkan, pakaian yang pada akhirnya akan usang, makanan yang akan menjadi kotoran, mobil yang suatu saat nanti menjadi rongsokan dan rumah yang tidak kita bawa ke kuburan.

Di kehidupan dunia yang sementara ini, kita diperintahkan untuk berbuat taat kepada Allah, Tuhan yang wajib kita sembah.

Dengan ilmu-Nya yang azali (ada tanpa permulaan), Allah mengetahui bahwa di antara hamba-hamba-Nya ada yang taat, dan di antara mereka ada yang durhaka dan mendustakan-Nya.

Ia menyiapkan surga bagi hamba-hamba-Nya yang mukmin dan neraka bagi hamba-hamba-Nya yang mendustakan-Nya dan mendustakan para nabi-Nya.

Baca Juga: 6 Ritual Kecantikan ala Yura Girl’s Day, Ternyata Ini Rahasianya untuk Miliki Wajah Cantik dan Menawan!

Kita tidak seperti binatang yang kehidupannya hanya dilalui untuk makan, minum dan tidur. Melainkan kita diperintahkan untuk berbuat taat kepada Allah dan dilarang untuk berbuat maksiat kepada-Nya.

Barangsiapa yang tidak mengetahui hal ini, berarti ia tidak mengetahui tujuan penciptaannya.

Bukankah Allah ta’ala berfirman: أَيَحْسَبُ الْإِنْسَانُ أَنْ يُتْرَكَ سُدًى (القيامة: 36)

Artinya: “Apakah manusia mengira, dia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggungjawaban)?” (QS. Al-Qiyamah: 36). Allah subhanahu wata’ala juga menegaskan: وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ (الذاريات: 56)

Maknanya: “Aku tidak menciptakan jin dan manusia kecuali Aku perintahkan mereka untuk beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz-Dzariyat: 56).

Mereka yang tidak mengetahui untuk tujuan apa mereka diciptakan di dunia ini, berlaku pada diri mereka sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:

إنَّ اللهَ يُبْغِضُ كُلُّ جَعْظَرِيٍّ جَوَّاظٍ سَخَّابٍ بِالْأَسْوَاقِ جِيفَةٍ بِاللَّيْلِ، حِمَارٍ بِالنَّهَارِِ، عَارِِفٍ بِأَمْرِِ الدُّنْيَا جَاهِلٍ بِأَمْرِِ الْآخِرَةِ. (رواه ابن حبان)

Artinya: “Sesungguhnya Allah membenci setiap orang yang sombong, rakus kepada harta benda sehingga mengumpulkannya dengan cara yang haram, banyak bicara haram untuk mendapatkan harta, tidak pernah beribadah di malam hari, hanya memikirkan makanan di siang hari sehingga lalai untuk melakukan kewajiban, mengetahui urusan dunia dan tidak mengetahui urusan akhirat.” (HR Ibnu Hibban).

Baca Juga: 5 Tips Kecantikan Wajah Alami nan Awet Muda ala Park Hana, Lakukan dengan Rutin agar Cantik dan Terawat

Manusia model seperti mereka ini sangat banyak. Allah ta’ala berfirman: وَقَلِيلٌ مِنْ عِبَادِيَ الشَّكُورُ (سبأ: 13) Maknanya: “…dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang bersyukur.” (QS. Saba’: 13)

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah.

Allah mengetahui pada azal bahwa di antara hamba-hamba-Nya yang beriman ada yang menjadi wali, bertakwa dan shalih, dan di antara mereka ada yang fasiq, bermaksiat dan pelaku dosa.

Di antara umat manusia ada yang bermaksiat kepada Allah dengan telinganya. Ada yang dengan matanya. Ada yang dengan hatinya. Ada yang dengan tangannya. Ada yang bermaksiat dengan kakinya. Dan ada yang bermaksiat dengan lisannya.

Allah ta’ala berfirman: إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا (الإسراء: 36)

Maknanya: “Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya.” (QS. Al-Isra’: 36).

Allah ta’ala juga berfirman: مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ (ق: 18)

Artinya: “Tidak ada suatu kata yang diucapkan pun melainkan ada di sisinya malaikat pengawas yang selalu siap mencatat.” (QS. Qaf: 18).

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini, Senin 16 Januari 2023 BMKG: Pagi Cerah Berawan, Sore Hujan Ringan

Sedangkan seorang muslim yang sempurna imannya, bertakwa dan shalih, ia adalah yang dimaksud oleh sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:

المُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ المُسْلِمُوْنَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ (متفق عليه)

Artinya: “Orang muslim yang sempurna imannya adalah seorang muslim yang mampu menahan lisan, tangan (dan anggota tubuh lainnya) untuk tidak menyakiti orang lain, baik muslim ataupun non muslim tanpa hak.”  (HR. al-Bukhari dan Muslim).

Karena itu, barangsiapa di antara kita yang tergerak untuk melakukan maksiat karena godaan setan atau hawa nafsu, maka hendaklah ia selalu mengingat firman Allah ta’ala:

أَيَحْسَبُ الْإِنْسَانُ أَنْ يُتْرَكَ سُدًى (القيامة: 36)

Artinya: “Apakah manusia mengira, dia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggungjawaban)?” (QS. Al-Qiyamah: 36).

Baca Juga: Profil dan Perjalanan Karir Lana Del Rey, Penyanyi Berbakat yang akan Merilis Album Baru pada Akhir Maret 2023

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah.

Berbuatlah untuk akhiratmu seolah-olah engkau mati besok! Berusahalah untuk mengumpulkan bekal akhirat sebelum engkau dikejutkan oleh malaikat maut. Izra’il tidak akan permisi kepada siapapun.

Jika ajal seseorang telah tiba, Izra’il akan mengeluarkan roh dari jasadnya. Anak kecil yang yang masih menyusu kepada ibunya, remaja yang kuat badannya, orang sehat yang tidak pernah sakit, semuanya, jika ajal telah tiba, rohnya akan berpisah dari badannya.

Betapa banyak orang sehat yang mati tanpa sakit. Banyak pula cucu yang mati sebelum kakeknya yang sudah tua renta. Untuk itu, kita persiapkan bekal untuk kehidupan akhirat.

Bekal itu adalah ilmu dan amal, yakni belajar ilmu agama dan mengamalkannya. Ilmu agama akan menjaga kita. Berbeda dengan harta. Kitalah yang menjaganya.

Banyak di antara kita yang sibuk mencari bekal harta untuk masa depan di dunia. Tapi lalai untuk mengumpulkan bekal yang bermanfaat bagi masa depan alam kubur dan alam akhiratnya. Seorang penyair menyenandungkan:

يَا مَنْ بِدُنْيَاهُ اشْتَغَلَ # وَغَـرَّهُ طُولُ الْأَمَلِ

اَلْمَـوْتُ يَأْتِي بَـغْتَـةً # وَالْقَـبْـرُ صُنْدُوقُ الْعَمَل

Artinya, “Wahai orang yang disibukkan dengan urusan dunia dan terbuai dengan panjangnya angan-angan! (Ingatlah) kematian itu datang tiba-tiba dan kuburan adalah tempat (balasan) amal!”

Baca Juga: Contoh Teks Ceramah Singkat dan Jelas tentang Sikap Sabar, Salah Satu Pelindung Diri dalam Menjalani Hidup

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah.

Demikian khutbah Jumat singkat pada siang hari yang penuh keberkahan ini. Semoga bermanfaat dan membawa barakah bagi kita semua. Amin.

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Khutbah II

 اَلْحَمْدُ ِللهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى

***

Rekomendasi