
inNalar.com – Warga Jawa Timur bagian selatan bakal punya kabar gembira, setidaknya di awal tahun 2024 mendatang.
Pasalnya, Kediri bakal miliki bandara internasional yang tidak kalah megahnya dari Bandara Juanda di Surabaya, Jawa Timur.
Menariknya lagi, proyek bandara di Kediri ini ternyata didanai oleh perusahaan swasta PT Gudang Garam Tbk yang biayanya mencapai Rp 10.8 triliun.
Baca Juga: Soal Timnas Adalah Tanggung Jawab Semua Pihak, Pengamat Minta Ada Regulasi Khusus
Dilansir dari laman dephub.go.id, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebut bahwa proyek bandara Dhoho Kediri ini dapat menjadi proyek percontohan dimana pembangunan infrastruktur transportasi tersebut melibatkan perusahaan swasta.
Dengan adanya Bandara Dhoho Kediri ini, setidaknya warga yang tinggal di 7 wilayah berikut ini tidak perlu lagi pergi jauh-jauh ke Bandara Juanda, Surabaya.
Ketujuh wilayah di Jawa Timur yang dimaksud adalah Kota dan Kabupaten yang ada di Kediri, Kota dan Kabupaten yang ada di Blitar, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Trenggalek, dan Kabupaten Tulungagung.
Proyek ini sangat diapresiasi oleh pemerintah, karena proyek bandara ini untuk pertama kalinya di Indonesia yang gunakan perjanjian KPBU unsolicited.
Artinya, inisiatif proyek pembangunan bandara di Kediri ini berasal dari pihak swasta yang kemudian pendanaannya pun tak menggunakan pembiayaan APBN.
PT Surya Dhoho Investama, anak perusahaan dari PT Gudang garam Tbk ini diketahui menjadi pihak yang berinisiatif untuk membangun bandara di Kediri, Jawa Timur.
Baca Juga: 37 Km dari Surabaya, Ditemukan ‘Bumi Menjerit’ di Ladang Warga Gresik Jawa Timur
Apabila nantinya Bandara Dhoho Kediri rampung digarap, pemerintah memproyeksikan untuk membuka penerbangan umroh, sehingga beberapa wilayah di Jawa Timur tidak perlu jauh-jauh ke Surabaya dan Jakarta.
Disadur dari kanal YouTube WIKA Gedung, bandar udara ini akan memiliki fasilitas yang cukup megah. Bahkan, tidak kalah megahnya dari Bandar Udara Internasional Juanda, Surabaya.
Rencananya, Bandara Dhoho Kediri mampu memuat kapasitas 1,5 juta pengunjung per tahunnya dengan terminal seluas 18.000 meter persegi.
Selain itu, bandar udara ini bakal dilengkapi dengan landasan pacu sepanjang 3.300 meter dan lebarnya 45 meter, sehingga pesawat berbadan lebar pun bisa mendarat di bandar udara baru di Jawa Timur ini.
Apabila bandar udara ini rampung digarap, diharapkan akses menuju pariwisata di sekitar lokasi bandara dapat lebih berkembang dan menjadi langkah awal terbukanya pembangunan ekonomi yang lebih merata di Jawa Timur.***