

InNalar.com – Menyimpan sejarah yang menarik, itulah deskripsi yang cukup tepat untuk membicarakan satu rumah peninggalan yang berada di Jawa Tengah.
Bagaimana tidak, sebab bangunan ini merupakan tempat yang pernah digunakan Raden Mas Said untuk bersembunyi, di kala tengah dikejar-kejar oleh Belanda.
Meski hanya berdindingkan bambu dengan atap alang-alang, namun bangunan di daerah Wonogiri ini tentu jadi saksi bisu sejarah Indonesia.
Sekedar informasi, Raden Mas Said merupakan pahlawan nasional yang memiliki julukan sebagai Pangeran Sambernyawa.
Julukan tersebut ia dapati dari Nicholas Hartingh yang merupakan perwakilan Gubernur VOC untuk Pantai Timur Jawa.
Disebut sebagai Pangeran Sambernyawa, sebab Raden Mas Said sendiri merupakan seseorang yang di dalam pertempurannya hampir tidak pernah kalah, dan memberikan banyak kematian pada musuhnya.
Selama perjuangannya, terdapat tempat yang dijadikan tempat dirinya singgah, dan berada di daerah Jawa Tengah.
Tempat singgah itu kini dikenal sebagai rumah Tiban GiriMarto, yang berada di Desa Bubakan, Kecamatan Girimarto, kabupaten Wonogiri.
Melansir dari kanal YouTube Jejak Pak Budi, rumah itu merupakan tempat dirinya singgah karena mendapat kejaran dari pasukan Belanda yang bersekutu juga dengan Keraton Yogyakarta.
Baca Juga: Dibangun Sejak 1976, Waduk di Wonogiri Ini Sampai Harus Tenggelamkan 45 Desa, Investasinya…
Bagi yang berkunjung kemari, nantinya akan melihat rumah sederhana yang beratapkan rumput ilalang dan nampak tua.
Perlu diperhatikan, meski nampak seperti itu namun sebenarnya rumah Tiban Girimarto ini pernah mengalami beberapa renovasi karena usianya yang sudah tua.
Ketika dulu rumah ini menjadi tempat singgah Raden Mas Said, sebenarnya bangunan ini hanya berdiri sendiri dan berada di tengah hutan belantara.
Sedangkan pemilik rumah yang berdiri sendiri di tengah hutan belantara di daerah Jawa Tengah itu yakni milik Mbah Windu, dan tak pernah diketahui oleh Belanda.
Walau hanya menjadi tempat singgah beberapa waktu saja, namun saat itu Raden Mas Said memberikan wejangan perpisahan yang mengatakan jika nantinya rumah ini akan sering dikunjungi orang-orang.
Tidak hanya dikunjungi, namun rumah Mbah Windu yang berada di Wonogiri ini juga akan jadi tempat untuk permohonan serta berdoa di rumah singgah ini.
Menariknya, setelah itu rumah yang dimaksud memang ramai dikunjungi orang, dan dijadikan tempat meminta petunjuk agar keinginannya dapat terkabul.
Disebut sebagai Rumah Tiban Girimarto, tentu penamaan tersebut juga memiliki sejarah lain yang cukup menarik.
Meski pernah dikunjungi oleh Raden Mas Said, namun sebenarnya warga sekitar tidak pernah ada yang mengetahui hal ini.
Hal tersebut diketahui justru ketika tiba-tiba di daerah itu muncul rumah, yang mana di malam sebelumnya belum ada bangunan di daerah sekitar.
Sebab itulah bangunan tersebut dinamai sebagai Rumah Tiban, karena tiba-tiba muncul di pagi hari.***