Muat Tampung 70,86 Juta M3, Optimalisasi Bendungan di Subang Jawa Barat Bakal Aktifkan Fungsi Irigasi dan Miliki SPAM untuk Pasok Air Minum 3 Daerah


inNalar.com – Jawa Barat kini memiliki sejumlah bendungan yang telah selesai dibangun dan diresmikan, bahkan terasa manfaatnya.

Salah satu infrastruktur yang kini telah menjadi keberkahan bagi masyarakat Jawa Barat adalah Bendungan Sadawarna yang berlokasi di Kabupaten Subang.

Meski baru berusia setahun sejak diresmikannya, infrastruktur ini telah terbukti mampu mengelola debit banjir yang biasa terjadi di kawasan hilir DAS Cipunegara.

Baca Juga: Raih Pinjaman dari BCA senilai Rp3,05 Triliun, Segini Keuntungan Perusahaan Batu Bara PT Dian Swastatika Sentosa Milik Grup Sinarmas

Saat musim hujam, waduk ini telah mampu menurunkan elevasi banjir dan memberikan cadangan air hingga 13,5 juta meter kubik yang bisa dimanfaatkan saat musim kemarau tiba.

“Bendungan ini sudah berfungsi baik dalam menahan air untuk pengendalian banjir pada musim hujan di akhir 2022 dan di awal 2023,” ujar Kepala BBWS Citarum Bastari, dikutip inNalar.com dari Kementerian PUPR.

Namun pemerintah seolah tidak mau tergesa berpuas diri, infrastruktur pengelola air ini bakal dipacu optimalisasi pemanfaatannya hingga tiga fungsi bendungan ini aktif secara keseluruhan.

Baca Juga: Ambil Alih Data Center FREN Senilai Rp544,2 Miliar, Ternyata Segini Utang Perusahaan Batu Bara PT Dian Swastatika Sentosa

Sebagai informasi, harapan mulia adanya waduk ini meliputi tiga tujuan yaitu diharapkan mampu reduksi banjir, optimalkan irigasi lahan pertanian, dan pasok air baku ke sejumlah daerah.

Usai dinilai cukup berhasil dalam mengendalikan banjir, terutama di kawasan Pantura Subang, Kementerian PUPR tengah sibuk merancang desain konstruksi untuk aktifkan dua fungsi sisanya.

Pertama, Kementerian PUPR tengah mendesain jaringan irigasi primer Bendungan Sadawarna yang rencananya akan mengairi lahan sawah seluas 2.400 hektare di Indramayu dan 2.000 hektare di Subang.

Baca Juga: LMAN Siapkan Dana Rp790 M, Realisasi Ganti Rugi Lahan Bendungan di Sumedang Jawa Barat Ini Molor Setengah Tahun Usai Diresmikan, Ternyata Karena…

Sejauh ini intake irigasi telah dibuat dengan kapasitas 4.200 liter per detik. Selain itu, telah disiapkan pula pintu airnya yang bisa mengalirkan air menuju Subang dan Indramayu.

Kedua, Kementerian PUPR juga sudah mulai menyiapkan pembangunan SPAM berkapasitas 1.200 liter per detik agar fungsi pasokan air baku ke tiga daerah dapat terpenuhi.

Pihaknya tengah berkoordinasi dengan PDAM untuk merealisasikan fungsi ketiga dari Bendungan Sadawarna ini.

Baca Juga: Baru Genap Setahun, Bendungan Senilai Rp2,65 T di Subang Jawa Barat Ini Terbukti Signifikan Reduksi Banjir, Luapannya Tertampung 13,5 Juta M3

Nantinya ada tiga daerah di Jawa Barat yang diharapkan bakal menerima manfaat pasokan air baku tersebut.

Ketiga daerah tersebut meliputi Kabupaten Subang dan Indramayu dengan kapasitas yang serupa, masing-masing bakal dipasok 500 liter per detik.

Sementara dengan kapasitas 200 liter per detik bakal dialirkan menuju Kabupaten Sumedang. Adapun realisasi fasilitas pemasok air baku dari SPAM tersebut bakal mulai konstruksi pada tahun 2025.

Baca Juga: Aset Terkerek Naik 22 Persen! Tilik Manuver Adaro di Kalimantan Utara, Pemilik PLTA Senilai 2,6 Miliar USD di Malinau Kini Dikuasai ADRO hingga…

Optimalisasi pemanfaatan bendungan ini sangat penting, karena potensi setiap daerah untuk membangkitkan ekonomi provinsi sangat besar.

Indramayu sendiri diketahui merupakan produsen beras terbesar di Indonesia dengan kapasitas eksisting 1,3 juta ton per tahun.

Apabila fungsi irigasi telah optimal, tentunya diharapkan kapasitas akan terus melesat naik hingga 1,8 juta ton per tahun.***

Rekomendasi