Modal Pembangunan Rp30 Ribu! Jembatan Tercanggih di Sumatera Selatan Ini Sempat Miliki Fitur Jungkat-Jungkit, Emang Boleh Semurah Itu?

InNalar.com – Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) ternyata memiliki jembatan tercanggih yang ada di Indonesia.

Jembatan tersebut berada di Palembang dan diklaim jadi yang terpanjang di Asia Tenggara pada masanya.

Disebut tercanggih, sebab di Indonesia hanya satu infrastruktur itu yang dapat jungkat jungkit, atau naik turun dengan sendirinya.

Baca Juga: Investasi Rp524 Triliun, Megaproyek IKN di Kalimantan Timur Telah Capai Tahap 2, Progresnya…

Jalur penghubung ini sendiri sebenarnya berada di sungai Musi, yang sering dilalui kapal-kapal besar.

Karena sering dilalui kapal-kapal besar itulah membuat jalur penghubung ini memiliki fitur canggih, yaitu naik turun saat kendaraan air itu akan melintas.

Bahkan gagasan untuk membuat jalur penghubung itu pun sebenarnya sudah cukup lama, karena sudah ada sejak jaman Hindia-Belanda di sekitar tahun 1906.

Baca Juga: Produksinya 1 Juta Ton per Tahun! Smelter Nikel Milik China di Morowali Sulawesi Tengah Ini Meledak Dahsyat Sampai Makan Korban Jiwa

Pasalnya, gagasan ini muncul agar Palembang dapat terhubung memlalui jalur darat diantara seberang ulu dengan seberang ilir yang terpisah karena sungai Musi.

Namun, akhirnya gagasan itu baru terlaksana pada tahun 1962 saat Soekarno masih menjabat menjadi presiden.

Setelah 3 tahun dibangun, akhirnya jalur penghubung ini rampung digarap pada tahun 1965 dengan memiliki panjang 1177 meter.

Baca Juga: Usai Mangkrak 16 Bulan Karena China, Smelter Bauksit USD1,7 Miliar di Kalimantan Barat Akhirnya Masuk ke PSN Lagi, Produksinya…

Bahkan kala itu jalur penghubung ini juga diklaim jadi yang terpanjang di Asia Tenggara.

Sementara itu untuk biaya yang diperlukan, pembangunan jalur penghubung tercanggih di Sumatera Selatan ini pun diambil dari dana rampasan Jepang.

Melansir dari akun Instagram @pupr_jalan__sumsel, modal dalam membuat ini pun cukup murah, karena cuma butuh Rp30.000.

Baca Juga: Punya Kapasitas 350 Liter per Detik, IKN Bakal Punya 2 Unit IPA untuk Penuhi Kebutuhan Air Minum yang Aman

Perlu diingat, modal sebesar Rp30.000 itu tentu hanya berlaku untuk jaman tersebut, di sekitar tahun 1960-an.

Pada saat selesai digarap pada tahun 1965, jalur penghubung ini dulunya diberi nama jembatan Soekarno.

Namun ternyata presiden ke-1 itu tidak setuju namanya digunakan, maka dengan itu nama jalur penghubung ini diubah jadi Jembatan Ampera.

Baca Juga: Telan Rp6 Miliar, Proyek Jembatan di Karawang Ini Dulunya Mangkrak Kini Dilanjutkan Lagi, Awal 2024 Sudah Bisa Dipakai?

Ampera sendiri sebenarnya merupakan singkatan, yang memiliki arti Amanat Penderitaan Rakyat.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, Infrastruktur ini memiliki fitur canggih untuk jungkat jungkit, atau naik turun.

Cara yang digunakan untuk dapat mengangkat Ampera ini agar bisa naik turun di tengahnya adalah dengan menggunakan dua bandul seberat 500 ton.

Baca Juga: Keruk Rp51 Miliar, Proyek Jembatan di Jawa Barat yang Sempat Mangkrak 4 Tahun Ini Akhirnya Segera Tuntas, Progresnya…

Saat dilakukan pengangkatan jalur penghubung Ampera tersebut, waktu kecepatan dalam mengangkatnya yaitu sekitar 10 meter per menit.

Jika dikalkulasikan, maka membutuhkan waktu sekitar 30 menit agar jalur penghubung ini dapat terangkat sepenuhnya.

Namun karena Palembang semakin maju dan menjadi ramai, waktu 30 menit itu membuat jalanan menjadi tidak kondusif.

Baca Juga: Aset Capai 20 Miliar USD, Emiten Raksasa Inilah Pemilik Smelter Nikel di Morowali Sulawesi Tengah yang Terbakar, Dominasi Saham PT ITSS

Sebab itulah pada tahun 1970, fitur naik turun pada Ampera ini mulai dihentikan, hingga sekarang.

Sebagai tambahan, pewarnaan dalam jalur penghubung Ampera ini juga sudah berganti beberapa kali.

Pada awalnya, warna cat dari Ampera ini memiliki warna abu-abu metal seperti besi.

Baca Juga: Serap Investasi 167 Juta USD, Tambang Tembaga di Tujuh Bukit Banyuwangi Punya Potensi Skala Dunia, Yakni Sebesar…

Namun sekitar tahun 1970-an, warnanya diubah menjadi kuning.

Terakhir hingga saat ini, jalur ampera yang berada di Sumatera Selatan kini memiliki warna merah. ***

 

Rekomendasi