
inNalar.com – Tahukah kamu, bahwa Indonesia dulu pernah punya uang kuno dua setengah rupiah yang sangat berbeda dengan biasanya?
Duit ini lahir berkat inspirasi dari seorang petani kelapa Moat Neung, yang berasal dari Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Sebenarnya kisah apa yang membuat seorang petani kelapa NTT diabadikan dalam uang kuno dua setengah rupiah ini? mari kita simak penjelasan berikut ini.
Baca Juga: Alasan Freeport Klaim Smelter Tembaga Gresik Rp45 Triliun Jadi Single Line Terbesar di Dunia
Kisahnya dimulai pada tahun 1950, pada saat itu Soekarno mengunjungi Maumere.
Saat itu Soekarno yang dekat dengan orang kecil turun di Bandara Waioti dan langsung menghampiri pedagang kelapa.
Soekarno segera menghampiri petani kelapa yang ternyata bernama Moat Noeng. Lalu presiden pun kala itu bertanya mengenai harga kelapa muda yang dijualnya.
Baca Juga: Update Harga Jual Tiga Koin Kuno 2024, Kolektor Uang Antik Wajib Tengok
Spontan Petani Kelapa NTT ini menjawabnya dengan kalimat yang cukup mengejutkan presiden. Apa itu?
Soekarno terkejut ketika melihat deretan kelapa muda yang begitu banyak tetapi harga jualnya tidak seperti yang dibayangkannya.
Melihat wajah Soekarno yang bingung Moat Noeng menjawab, satu buahnya seharga dua setengah rupiah.
Baca Juga: Cek Fakta: Uang Soekarno Rp 1000 yang Asli Bisa Melengkung? Begini Penjelasannya
Dikatakan bahwa Soekarno terkesan dengan kemampuan bahasa Indonesia Moat Noeng yang sangat baik dan meminta ajudannya untuk mengambil foto dirinya.
Siapa sangka 4 tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1954, wajahnya langsung terpampang dalam uang dua setengah rupiah.
Uang kuno dua setengah rupiah tersebut tersimpan rapi dan dipajang dalam bingkai kaca di Museum Bikon Blewut Ledalero Maumere, NTT.
Baca Juga: Jadwal Liga 1 Hari Ini, Senin, 16 Desember 2024, Live TV, dan Prediksi Skor
Duit kuno tersebut memiliki ciri-ciri bagian depan berwarna merah dengan wajahnya tampak pada salah satu sisi lembarannya.
Kemudian, pada bagian belakang tergambar burung Garuda Pancasila berwarna hijau.
Pada uang tersebut terukir tanda tangan Menteri Keuangan saat itu yaitu Dr. Ong Eng Die.
Selain itu, duit tersebut juga terdapat tulisan “Pertjetakan Kebajoran NV” yang merupakan tempat dimana uang tersebut dibuat.
Itulah kisah Moat Noeng yang membuatnya tergambar sebagai bagian dari uang dua setengah rupiah yang diterbitkan pada tahun 1950.
Baca Juga: Trik Membersihkan Koin Kuno Agar Kinclong dan Tampak Seperti Baru
Kira-kira apakah kamu memiliki uang bergambar Moat Noeng? ***