

inNalar.com – Seorang wanita di Ponorogo telah melakukan kekerasan kepada pemilik hotel di wisata Telaga Ngebel, Ponorogo, Jawa Timur.
Ia bahkan tega menodong dan melukai leher korban hanya untuk merampas kalung emas.
Demi mendapatkan interaksi dengan pemilik hotel, pelaku kekerasan ini sengaja memanfaatkan KTP palsu.
Melansir dari Antara, Kasmirah yang merupakan korban kekerasan sekaligus pemilik hotel ini mengalami luka pendarahan yang cukup parah.
Ia sendiri sempat mempertahankan kalung miliknya yang ingin dirampas oleh pelaku namun gagal.
Ia pun mengalami luka di bagian tangan, kepala, dan leher. Akan tetapi yang paling parah di bagian lehernya karena melakukan perlawanan.
Pada saat kejadian, pelaku tiba-tiba mengeluarkan senjata tajam berupa pisau.
Tujuannya tidak lain yakni melukai korban untuk merampas kalungnya.
Buntut kejadian ini, leher korban telah terkoyak 2 cm dengan kedalaman sekitar 1 cm.
Polisi sendiri saat ini telah menangkap pelaku dengan jenis kelamin wanita tersebut dengan inisial Y.
Berdasarkan informasi, pelaku ditangkap pada Senin, 6 November 2023 pada sore menjelang malam hari.
Adapun pelakunya yakni salah satu warga yang tinggal di Kabupaten Ponorogo.
Korban sendiri sempat mengambil foto dari KTP pelaku yang berpura-pura sebagai tamu hotel.
Menurut pihak kepolisian sendiri KTP yang dipakai ini adalah palsu. Pelaku mengaku bahwa KTP tersebut diunduh dari internet.
Pihak polisi saat ini masih melakukan proses penyelidikan lebih lanjut.
Terduga pelaku berinisial Y juga telah diseret ke Satreskrim Polres Ponorogo.
Saat tengah dilakukan pemeriksaan, pelaku yang melakukan kekerasan ini terlihat memakai baju hitam dengan bawahan celana jeans.
Ia juga mengenakan kerudung berwarna hitam untuk menutupi wajahnya.
Pelaku kekerasan ini bahkan telah menyiapkan aksi kejahatannya secara sengaja sebelumnya.
Ia bahkan mengaku tidak tahu menahu juga siapakah pemilik asli dari KTP yang diunduh di internet tersebut.
Korban sendiri telah dibawa ke RSUD dr. Hardjono, Ponorogo. Kondisinya sendiri sadar tetapi masih dalam keadaan lemah.
Kemudian direncanakan akan dirujuk ke RSUD dr. Moewardi, Solo.***