Miliki Lebih dari 4000 Koleksi! Museum di Lampung Ini Terdapat Bola Besi yang Punya Makna Tersendiri, Apa Itu?

inNalar.com – Tak hanya terdapat wisata alamnya yang menarik untuk dikunjungi, di Lampung juga terdapat beberapa destinasi wisata edukasi yang menarik.

Destinasi wisata edukasi di Lampung ini salah satunya berbentuk muesum yang miliki koleksi peninggalan sejarah.

Salah satu museum di Lampung ini bernama Museum Lampung Rawa Jurai, terdengar unik memang namanya.

Baca Juga: Jembatan di Kepulauan Riau ini Hubungkan 6 Pulau di Indonesia! Ini Jembatan Atau Portal?

Museum Lampung Rawa Jurai ini berlokasi di Jalan ZA Pagar Alam No.64 Bandar Lampung, Provinsi Lampung.

Berbicara mengenai nama museum ini sendiri memang unik dan terdapat makna tersendiri di dalamnya.

Rawa Juwai berarti dua macan yang diambil dari logo resmi Provinsi Lampung yang bertuliskan “Sai Bumi Rawa Juwai”.

Baca Juga: Inilah 5 Daerah Penghasil Padi Terbesar di Provinsi Jambi, Juaranya Bukan Batang Hari, Tapi…

Sai Bumi Rawa Juwai sendiri berarti satu bumi dua macan. Dua macan yang dimaksudkan adalah masyarakat adat lampung yakni Sei Bathin dan Pepadun.

Pembangunan museum Lampung Rawa Juwai ini dimulai pada tahun 1975 dan diresmikan pada tahun 1988.

Museum Lampung Rawa Juwai diresmikan langsung oleh Fuad Hassan selaku Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Baca Juga: Ditemukan di Kediri Jawa Timur, Candi Budha Ini Hampir Kalahkan Borobudur?

Museum ini memiliki lebih dari 4000 koleksi atau tepatnya 4.735 buah koleksi.

Koleksi di museum Lampung Rawa Juwai ini berupa historika, biologika, keramologika, etnofrafika, dan lain sebagainya.

Di museum ini juga terdapat replika rumah tradisional khas Lampung yang letaknya di halaman museum.

Tak hanya itu, di museum Lampung Rawa Juwai ini juga terdapat bola besi pembuka lahan.

Bola besi di sini erat kaitannya dengan identitas Lampung sebagai daerah tujuan transmigrasi.

Sebagai informasi, transmigrasi ke Lampung ini dilakukan pada tahun 1953 hingga tahun 1956 silam.

Bola besi ini difungsikan untuk membuka lahan transmigrasi di wilayah Lampung Timur dan Lampung Tengah.***

 

Rekomendasi