Mesir Menantang Takdir! Telan USD 9,7 Miliar, Mega Proyek Sungai Buatan Ini Akan Membelah Gurun Luas

inNalar.com – Mesir yang sering dijuluki sebagai negeri Firaun, kini tengah menghadapi masalah besar, berupa ledakan populasi dan krisis lahan subur. 

Di tengah gurun yang luas, Mesir berupaya mencari solusi untuk menyediakan pangan bagi penduduknya yang terus bertambah. 

Menurut data, dari populasi 116 juta pada tahun 2024, diperkirakan akan meningkat menjadi 161 juta pada tahun 2050. 

Baca Juga: Desain Futuristik Dengan Harga Rp904 Miliar, Proyek Masjid Negara di IKN Jadikan Yang Pertama Diantara 6 Agama Lainya

Namun, hanya 4% dari daratannya yang subur dan bergantung pada Sungai Nil, sumber kehidupan yang kini semakin terancam. 

Kini, dengan ambisi besar, Mesir membangun sungai buatan di tengah gurun untuk memastikan ketahanan pangan di masa depan.

Mirisnya Krisis Pangan di Mesir

Mesir yang sebagian besar wilayahnya berupa gurun kian terdesak dengan berkurangnya lahan subur.

Baca Juga: Bangkit Dari Kematian, Ikan Purba Ini Berhasil Ditemukan di Lautan Sulawesi Utara

Setiap dekade, Mesir kehilangan sekitar 2% lahan subur karena urbanisasi yang pesat. Sementara itu, kebutuhan pangan semakin meningkat. 

Melansir EkonomiMiddleeast, Mesir terpaksa mengimpor lebih dari 50% kebutuhan pangan dan menjadi importir gandum terbesar di dunia, karena 96% pasokan berasal dari luar negeri. 

Ketergantungan yang besar ini semakin diperparah oleh adanya konflik antara Rusia dan Ukraina yang mengacaukan pasar gandum global.

Baca Juga: Berdiri Tahun 1.777, Wilayah di Kalimatan Barat Ini Jadi Republik Pertama Sebelum Indonesia

Oleh karenanya, pemerintah Mesir meluncurkan proyek ambisius yang disebut Delta Baru untuk menciptakan lahan pertanian baru yang mandiri.

Proyek Sungai Buatan Membelah Gurun

Delta Baru bukan sekadar proyek biasa, tetapi upaya besar untuk menciptakan sungai buatan yang akan membelah gurun dan menghidupkani lahan-lahan mati. 

Dilansir dari Arabcont, proyek yang dimulai sejak 2021 ini akan mengalirkan air dari cabang Rosetta di Sungai Nil ke gurun melalui sistem pipa. 

Salurannya direncanakan sepanjang lebih dari 114 km dan diproyeksikan untuk mengairi hingga 9.200 km² lahan baru, 

 

Delta Baru diharapkan tidak hanya meningkatkan ketahanan pangan, tetapi juga menciptakan hingga 5 juta lapangan kerja baru. 

Dengan demikian, proyek ini berpotensi menjadi mesin penggerak ekonomi baru di Mesir, mulai dari pertanian hingga industri pengolahan makanan.

Kompleks industri akan mencakup produksi susu, pengepakan daging, pengolahan makanan, hingga fasilitas ekspor, yang berfokus pada kebutuhan pangan. 

Tantangan dan Ancaman Eksternal

Meski menjanjikan, bendungan Renesans di Ethiopia merupakan ancaman besar bagi delta baru, karena pasokan airnya dari Sungai Nil. 

Tentunya, bendungan ini dapat mempengaruhi aliran air yang menjadi tulang punggung eksistensi Delta Baru. 

Jika Ethiopia mengurangi pasokan air ke Mesir, proyek ini bisa terganggu bahkan sebelum mencapai tahap akhir. 

Seoain itu, perubahan iklim juga memperparah ketidakpastian ini karena lahan dapat menjadi tidak subur, bahkan berakhir sebagai ‘oasis kering’ di tengah gurun. 

Oleh karenanya, Mesir juga harus mempersiapkan diplomasi ketat dengan negara-negara tetangga untuk menjaga pasokan air tetap stabil.

Demikian itulah sekilas informasi tentang proyek Delta Baru yang diperkirakan menelan biaya 9.7 miliar USD dan diproyeksikan sebagai penggerak perekonomian mesir. *** (Gita Yulia) 

Rekomendasi