

inNalar.com – Pada masa kepemimpinan Soekarno, terdapat sebuah gedung pencakar langit yang masih berdiri kokoh sampai sekarang.
Gedung tersebut dikenal oleh masyarakat dengan nama Wisma Nusantara dan digagas oleh Presiden Soekarno.
Dibangun pada tahun 1964, gedung pencakar langit pertama di Indonesia ini diresmikan pada tahun 1972.
Menjulang setinggi 30 lantai, gedung ini memiliki ketinggian 110 meter diatas permukaan tanah.
Menjadi gedung tertinggi di Indonesia kala itu, pembangunan bangunan pencakar langit ini telah dilengkapi oleh teknologi canggih.
Teknologi canggih yang telah digunakan di gedung ini adalah teknologi tahan gempa.
Teknologi tersebut tidak lepas dari tangan seorang insinyur Indonesia ahli teknologi gempa yang bernama Wiratman Wangsadinata.
Bahkan pembangunan gedung ini dijadikan proyek percontohan oleh para ahli dari Jepang.
Sebelumnya, di Jepang terdapat undang-undang yang mengatur tentang tinggi maksimal bangunan yang hanya sampai 30 meter.
Baca Juga: Gelontorkan Rp1277 Miliar, NTB Punya Bendungan Terbesar Baru yang Beri Manfaat ke Para Petani
Kemudian, setelah penelitian diadakan pada saat proses pembangunan Wisma Nusantara, aturan tersebut direvisi.
Hal tersebut dikarenakan pada saat yang bersamaan Jepang sedang membangun gedung setinggi 50 lantai.
Penelitian tersebut juga membuat Jepang yakni menerapkan konstruksi baja untuk bangunan pencakar langit.
Mengingat, Wisma Nusantara merupakan gedung generasi pertama yang menerapkan konstruksi baja.
Keberadaan gedung ini dibangun sebagai trade and travel centre Wisma Nusantara.
Dilansir inNalar.com dari esi.kemdikbud.go.id, Pada 4 Juni 1969 Pemerintah Republik Indonesia, diwakili oleh Gubernur Bank Sentral Indonesia) dengan Mitsui & Co, Ltd untuk mendirikan perseroan terbatas PT Wisma Nusantara Internasional.
Hal tersebut dilakukan untuk menyelesaikan proyek pembangunan Wisma Nusantara yang lama.
Dalam hal pembiayaan, pemerintah menggelontorkan dana hingga 19,8 juta USD untuk merealisasikan gedung pencakar langit ini.***