

inNalar.com – Industri gula di Indonesia terlihat semakin manis seiring dengan bertambahnya perusahaan gula raksasa bermunculan di seluruh Indonesia.
Salah satu perusahaan di Lampung ini juga turut mempermanis industri gula Indonesia sejak tahun 1983.
Perusahaan paling mahsyur di Lampung ini diketahui telah menggurita hingga miliki 5 anak perusahaan yang bergerak di industri gula.
Baca Juga: Dikiranya Kena Tipu Sepeda Motor, Ternyata Endingnya Tak Terduga, Netizen: Padahal Terlanjur Hujat
Produsen gula terbesar di Lampung ini didirikan pada tahun 1983 bernama PT. Gula Putih Mataram yang berada di Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung.
Kemudian pada tahun 1990, Perusahaan gula di Lampung ini mengepakkan sayapnya di industri yang sama dengan nama PT. Sweet Indolampung.
Diketahui anak perusahaan gula tersebut beroperasi sejak tahun 1995 dan berada di Kabupaten Tulang Bawang, Provinsi Lampung.
Masih berada di kabupaten yang sama, empat tahun sejak PT Sweet Indolampung hadir, kemudian lahir pula PT. Indolampung Perkasa yang mulai beroperasi sejak tahun 1997.
Semakin menunjukkan era keemasannya, perusahaan gula terbesar di Lampung ini melahirkan kembali anak perusahaan lainnya yang bergerak khusus produk etanol.
Anak perusahaan yang berdiri tahun 1995 tersebut bernama PT. Indolampung Distillery tepatnya berada di Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung.
Hingga akhirnya pada tahun 2002, produsen gula terbesar di Lampung ini menelurkan brand ‘Gulaku’ yang sangat dikenal masyarakat di seluruh Indonesia.
Perusahaan gula terbesar di Lampung ini adalah Sugar Group Companies yang sering disingkat menjadi SGC.
Sugar Group Companies berhasil memiliki industri gula terintegrasi yang memiliki lahan tebu seluas 62 ribu hektar.
Dilanjutkan dengan adanya pendirian pabrik gula sampai dengan pabrik ethanol yang semuanya menggunakan prinsip zero waste management.
Dilansir dari laman resmi dpmptsp.lampungprov.go.id, PT. Sugar Group Companies berhasil menyebarkan produk brand ternama ‘Gulaku’ hingga ke lebih dari 12 kota yang tersebar di seluruh Indonesia.
Keberadaan deretan anak perusahaan yang saling berintegrasi tersebut telah memberikan kemampuan produksi gulanya mencapai 450 ribu ton setiap tahunnya.
Keberadaan perusahaan gula di Lampung yang terintegrasi ini telah memberikan keuntungan masif dari sisi efisiensi biata dan proses pengolahan tebu menjadi produk berkualitas tinggi.***