

inNalar.com – Tragedi kelam serangan 11 September (9/11) di menara kembar World Trade Center (WTC) menjadi momen yang dikenang oleh Amerika Serikat.
Tragedi kelam tersebut merupakan serangan terorisme yang menewaskan hampir 3.000 jiwa pada tahun 2001.
Peristiwa 9/11 ini tidak hanya menjadi tragedi besar di Amerika Serikat, namun menggetarkan dampak global yang meluas.
Dalam peristiwa ini para anggota dari kelompok al-Qaeda yang dipimpin oleh Osama bin Laden membajak dan menabrakkan empat pesawat jet ke menara kembar WTC.
Dilanjut dengan pesawat lainnya yang menghancurkan pentagon yang merupakan markas besar militer Amerika Serikat.
Selain itu terjadi juga upaya menabrakkan pesawat keempat ke salah satu gedung pemerintah federal di Washington D.C namun berhasil digagalkan oleh para penumpang pesawat yang kemudian jatuh di sebuah lapangan di Pennsylvania barat.
Kejadian ini menyebabkan bangunan-bangunan terbakar dan membuat orang-orang di lantai atas terjebak ditambah asap yang menyelimuti kota.
Peristiwa tersebut berhasil meruntuhkan dua menara setinggi 110 lantai ditambah dengan awan debu yang sangat besar.
Diketahui bahwa peristiwa tersebut merupakan upaya Osama untuk membunuh tantara juga warga sipil Amerika Serikat setelah sebelumnya sudah berusaha selama satu dekade.
Baca Juga: Siapa Sangka? Mangga Indramayu Kalah Telak, Daerah Ini Ternyata yang Jadi Juara Nasional!
Presiden Amerika Serikat pada saat itu, George Walker Bush menyatakan keadaan darurat nasional satu pekan kemudian dan mengatur militer untuk memberi tindakan terhadap para teroris.
Amerika Serikat sendiri menanggapi peristiwa ini dengan melakukan serangan militer ke Afghanistan untuk mengeliminasi al-Qaeda dan mengejar Osama bin Laden.
Namun Amerika Serikat baru berhasil menemukan juga menghabisi Osama bin Laden pada tahun 2011 di Pakistan, negara tetangga Afghanistan.
Baca Juga: Tenaga Kesehatan Langka di Maluku Utara, Tapi 4 Provinsi Ini Lebih Sengsara Lagi!
Upaya pembersihan “Ground Zero” atau lokasi menara kembar yang runtuh itu memakan waktu lebih dari delapan bulan.
Pasca peristiwa ini terjadi, dilakukan keamanan penerbangan yang diperketat di seluruh dunia.
Kini One World Trade Center atau “Menara Kebebasan” berdiri lebih tinggi daripada sebelumnya hingga 541 meter dari menara utara yang asli tingginya 417 meter.
Baca Juga: Apel Minggir Dulu! Buah Ini Baru Juaranya Malang: Produksi Tiap Tahunnya Tembus…
Kini tugu peringatannya dinamakan dengan National September 11 Memorial & Museum (9/11 Memorial & Museum) yang dibina di tapak bangunan World Trade Center (WTC) yang dimusnahkan dalam serangan tersebut.
Kawasan ini pun diurus oleh persatuan tanpa asas keuntungan yang bertugas untuk memperoleh dan mengatur dana dalam pengurusan kompleks.
Dilakukan pula prosesi pembacaan nama-nama korban yang menjadi tradisi yang dilakukan di bekas lokasi menara kembar World Trade Center, Pentagon, dan lokasi-lokasi lainnya.
Baca Juga: DKI Jakarta Cari Cabai Rawit Sampai ke Ujung Dunia, Padahal di Provinsi Ini Melimpah
Prosesi pembacaan nama tersebut yang dilakukan selama berjam-jam didedikasikan untuk 2.977 korban yang dilaksanakan di tiga lokasi tragedi.
Selain prosesi pembacaan nama, pembaca juga biasanya menyampaikan secara singkat tentang kerabat mereka yang hilang.***