

inNalar.com – Tutup usia pada 5 September 2024, Faisal Basri meninggalkan warisan pemikirannya bagi bangsa Indonesia.
Sebagai seorang ekonom senior, ia sering diundang dalam diskusi-diskusi ilmiah dalam disipllin ilmunya.
Suara kritisnya tentang keadaan ekonomi Indonesia dari waktu ke waktu selalu ditunggu oleh masyarakat.
Baca Juga: Sudah Dapatkan Banyak Remisi, Jessica Wongso Tetap Akan Ajukan PK, Itu Kontroversi!
Faisal Basri merupakan sosok seorang ekonom senior yang memberikan sumbangsihnya kepada pembangunan Indonesia sesuai disiplin ilmu yang ia miliki.
Pemikiran-pemikirannya ia tuangkan dalam tulisan yang tak hanya dirangkum dalam bentuk buku namun juga di website pribadinya.
Mudah diakses dan secara bebas bisa dibaca oleh siapapun dan sampai kapan pun mungkin adalah alasannya memilih platform ini.
Inilah yang menjadi sebuah warisan penting bagi generasi penerus bangsa untuk meneruskan perjuangannya di bidang ekonomi.
Faisal yang hingga akhir hayatnya masih berstatus sebagai dosen di Universitas Indonesia ini tak pernah berhenti mengawal perjalanan Indonesi.
Tulisan terakhirnya ia unggah 18 Agustus 2024, 1 hari setelah Indonesia merayakan ulang tahunnya ke-79.
Ia beri judul “Rumah Indonesia, Rumah Kita”.
Berupa kumpulan sajak, Faisal mengawali paragrafnya dengan menyebut bahwa Indonesia adalah Rumah Kita, tempat bermukim buat semua.
Ia memandang Indonesia sebagai tempat untuk merajut asa demi mewujudkan negara yang berkeadilan sejahtera.
Baca Juga: Gemar Diaspora ke Hongkong, Ini Dia 5 Daerah Penghasil TKI di Jawa Tengah: Cilacap Memimpin!
Dalam tulisannya, tersirat sebuah pesan bahwa dalam membangun Indonesia bisa dalam berbagai cara, kecuali cara-cara yang tidak benar.
Faisal tidak membenarkan cara membangun negara dengan memonopoli, memaksakan kehendak, menindas kelompok, dan membungkam barisan yang berseberangan.
Ia menyoroti oknum-oknum yang mengeruk kekayaan negeri untuk kepentingannya sendiri adalah tindakan yang mengusik rumah kita, Rumah Indonesia.
Lebih jauh ia menggambarkan betapa merusaknya perbuatan segelintir orang ini sehingga bisa meruntuhkan fondasi, mengacak pilar bangungan, membombardir atap, hingga Rumah Indonesia menjadi oleng.
Melalui tulisannya, Faisal meyisipkan semangat untuk bangkir membangun Indonesia kembali dengan mempekuat fondasi, menambal kebocoran, untuk mewariskan kejayaan bagi generasi mendatang.
“Saatnya kejujuran yang memimpin bangsa ini.” pungkasnya dalam akhir tulisan.
Baca Juga: Sempat Bikin Ricuh Persidangan, Apa Peran Roy Suryo di Kasus Jessica Wongso?
Tulisan ini ia buat di Jakarta pada 9 Desember 2023 silam dan diperbarui lagi pada 18 Agustus 2024.
Rangkaian katanya ini tentu akan menjadi sebuah inspirasi besar bagi para pemuda-pemudi Indonesia untuk menyambung nafas perjuangannya.***