

InNalar.com – Perselisihan yang terjadi di tanah Palestina dan Israel kembali menjadi sorotan dunia internasional.
Tidak sedikit orang yang bertanya. siapa sosok Presiden Palestina yang saat ini menjabat di tengah konflik yang sedang memanas ini.
Beragam peristiwa yang terjadi di Palestina kini tersebar di berbagai sosial media, baik itu Instagram, TikTok, maupun media sosial lainnya.
Sejenak mengenal profil dan biodata lengkap Presiden negara Palestina yang tengah menjabat hingga detik ini.
Presiden Palestina ini lahir pada 15 November 1935. Mulai menjabat sebagai Presiden Palestina pada 15 Januari 2005 hingga saat ini.
Sosok presiden Palestina ini memiliki nama Mahmoud Abbas, dirinya dimintai oleh Dewan Pusat PLO untuk menggantikan Yasser Arafat.
Baca Juga: Panjang 120 Meter, Jembatan Kaca di Karanganyar Ini Sampai Dilapisi Jaring Pengaman, Berstandar SNI?
Yasser Arafat merupakan presiden pertama Palestina pada 2 April 1989 hingga 11 November 2004.
Atas meninggalnya Yasser Arafat ini, Abbas lah yang berus menjalankan tugas Presiden Negara Palestina pada Januari 2005.
Seiring berjalannya waktu, dewan pusat PLO pun menyetujui fungsi Abbas sebagai Presiden Negara Palestina pada 2008.
Baca Juga: Heboh! Media Tidak Tahu, Ternyata Prilly Latuconsina Adalah Mantan Pertama Kiki Coboy Junior
Mahmoud Abbas merupakan salah satu ketua Fatah, Palestinian Liberation Organisation (PLO) atau organisasi Pembebasan Palestina.
Abbas lahir dan dibesarkan di Safet, usai tamat sekolah dasar. Dirinya melakukan hijrah ke Suriah setelah perang yang terjadi pada tahun 1948.
Selanjutnya melanjutkan sekolah mengenah dan perguruan tinggi di kota Damaskus, dan usai merampungkan pendidikan di kota Damaskus. Abbas berlanjut mendidikan sebuah lembaga.
Lembaga tersebut adalah lembaga Palestina pertama pada tahun 1954 di Suriah, yang merupakan awal mula dari karier politiknya.
Hingga akhirnya pada tahun 1960-an, Abbas menjadi pegawai Departemen Pendidikan di Qatar dan bersahabat dengan Yasser Arafat.
Kemudian menjadi anggota Majelis Nasional Palestina pada tahun 1968 dan memimpin perundingan tak resmi dengan Israel pada 1977.
Setelah sekian waktu berjalan hingga terpilihnya Presiden palestina pada pemilu 9 Januari 2025. Abbas mendapatkan suara sebanyak 62,3 persen.
Hingga kemenangan Hamas pada pemilu Legislatif 25 Januari 2006 yang mengantarkan Ismail Haniya untuk posisi Perdana Menteri Palestina,
Namun, hamas mnolak untuk mengakui negara Israel membuat kesulitan dalam posisinya, dan Abbas akhirnya menyelenggakan referendrum pada 31 Juli 2006 untuk menentukan perlu atau tidaknya Palestina mengakui negara Israel.
Referendrum artinya kegiatan untuk meminta pendapat rakyat secara langsung mengenai setuju atau tidak setuju terhadap kehendak Majelis Permusyawaratan Rakyat untuk mengubah UUD 1945.***