

inNalar.com – Indonesia mempunyai pulau terpencil di Kepulauan Banda, Provinsi Maluku yang seringkali terlupakan.
Pulau terpencil itu bernama Pulau Run, siapa sangka jika pulau terpencil ini merupakan pulau yang kaya akan rempah-rempah, bahkan sampai menjadi rebutan dari berbagai negara.
Pulau Run berada di jalur rempah sehingga membuat sejumlah negara, terutama bangsa Eropa ingin menguasai pulau ini.
Baca Juga: PBSI Jadi Sasaran Netizen, Badminton Indonesia Tidak Menyumbangkan Medali di Asian Games 2023
Pulau Run pada masanya merupakan pulau yang sangat berjaya, namun kini telah terlupakan oleh dunia.
Bahkan Pulau kecil ini dulunya adalah pulau yang ditukar dengan New York oleh Belanda dari Inggris
Dilansir inNalar.com dari Youtube Cerita Sejarah, Pulau Run ini sendiri mempunyai panjang 3,2 kilometer dengan lebar 1 kilometer.
Pertukaran oleh dua negara itu bermula saat kapal finish Belanda merupakan kapal yang pertama kali sampai di Laut Banda pada musim semi di tahun 1599
Pada masa itu Belanda bersama dengan Portugis, Inggris dan juga Spanyol terlibat persaingan menemukan pulau rempah.
Ketika itu cengkeh dan buah pala memiliki harga yang sangat mahal sehingga membuat semua orang ingin memangkas keuntungan dari pedagang Arab dan Asia yang merahasiakan letak Kepulauan Banda.
Buah pala sendiri adalah salah satu buah yang hanya tumbuh dalam kondisi tanah yang subur dan lahan kering di tengah iklim tropis yang kerap di guyur air hujan.
lalu pada saat Belanda akhirnya menemukan Kepulauan Banda mereka langsung berupaya melindungi rempah-rempah dengan membentuk perusahaan VOC.
Namun Belanda menggunakan cara yang brutal dengan membantai seluruh penduduk asli Banda, sehingga VOC berhasil menguasai perkebunan buah pala.
Namun disisi lain, Inggris telah terlebih dahulu menduduki Pulau Run yang terdapat dalam Kepulauan Banda.
Hal ini dianggap menjadi penghalang bagi VOC untuk dapat memonopoli perdagangan rempah melalui Pulau Run.
Lalu terjadilah perebutan pada Pulau Run ini sehingga kedua negara tersebut menggelar perjanjian di tahun 1677.
Isi dalam perjanjian tersebut adalah, Inggris harus mengembalikan Pulai Run yang terletak di kepulauan Maluku kepada Belanda.
Sebagai gantinya Belanda menyerahkan pulau kecil yakni, Pulau Nieuw Amsterdam yang kini dikenal dengan Manhattan, New York yang menjadi koloni Belanda, tapi tengah digenggam Inggris pada masa itu.
Akhirnya Belanda mendapatkan Pulau Run dengan komoditas pulau nya yang saat itu masih memiliki nilai sangat tinggi atau setara dan bahkan lebih mahal dari emas.
Namun waktu membuat nasib kedua pulau tersebut berbeda, Pulau Manhattan yang dulunya hanya sebagai pos dagang bulu binatang, kini menjelma sebagai salah satu kota paling maju di dunia
Bahkan kini Pulau Manhattan menjadi pusat ekonomi global yang menjadi jantung kota New York City.
Sementara disisi lain, Pulau Run kini menjadi pulau terpencil, bahkan hampir terlupakan, lantaran terjadi kemunduran perdagangan buah pala dan anjloknya harga sejak abad ke-18.
Kisah jalur rempah ini merupakan sebuah bukti kejayaan nusantara di masa lalu, dengan adanya kehadiran buah pala dan rempah-rempah***