

inNalar.com – Maluku Utara merupakan salah satu provinsi yang kaya akan mineral dan bahan tambang, khusunya di Halmahera Timur.
Maka dari itu, pemerintah membangun sebuah smelter di daerah Halmahera Timur.
Lokasi tepatnya berada di Tanjung Buli, Buli, Halmahera Timur, Maluku Utara.
Proyek ini merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional yang mulai dibangun pada tahun 2019.
Dikenal dengan nama Smelter Buli, proyek ini telah rampung mulai beroperasi pada kuartal II tahun 2023 lalu.
Pembangunannya dipercayakan kepada PT ANH yang biji nikelnya disuplai oleh PT Antam Tbk.
Pengolahan biji nikel tersebut nantinya menjadi Nickel Pig Iron atau NPI.
Dilansir inNalar.com dari laman bpkp, pengolahannya menggunakan teknologi Blast Furnace berjumlah 4 buah dengan volume 128 m3.
Selain itu juga menggunakan 4 buah mesin sintering dengan kapasitas 48 m2.
Kapasitas produksinya sebanyak 160.000 ton NPI pertahun dan menghabiskan dana sebesar Rp19,7 triliun.
Hasil produksi dari smelter ini akan diekspor sebagai bahan baku pembuatan baja.
Meskipun begitu, proses pembangunan pabrik smelter ini sempat tertunda.
Sebelumnya, telah terencana bahwa Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik atau PJBTL dengan PT PLN dapat diteken pada Desember 2021 lalu.
Maka, suplai listrik untuk smelter bisa dimulai satu tahun kemudian pada September 2022.
Namun, kenyataannya PJBTL dengan PLN belum juga ditandatangani hingga molor sampai bulan April 2022.
Meskipun begitu, permasalahan tersebut dapat diataso dan Smelter Buli kini telah rampung. ***