

inNalar.com – Proyek infrastruktur Bendungan Meninting di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) saat ini terus dikebut.
Bendungan yang dibangun sejak 2019 itu termasuk Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dibangun dengan tujuan mendukung ketahanan pangan dan air Kawasan Timur Indonesia.
Lokasi Bendungan Meninting terletak di antara Desa Bukit Tinggi, Kecamatan Gunungsari dan Desa Dasan Geria, Kecamatan Lingsar, Lombok Barat.
Baca Juga: Tentara Israel Sebut Netizen Indonesia Teroris, Gerah Gara-gara Digeruduk Pamer Genosida Palestina
Posisinya yang dikelilingi perbukitan, membuat bendungan ini nantinya akan memiliki potensi wisata yang apik lantaran pemandangannya yang memukau.
Sebagai kawasan dengan potensi wisata, Bendungan Meninting disebut akan memiliki trek sepeda berstandar internasional di sepanjang saluran irigasinya.
Dikutip inNalar dari laman Diskominfotik NTB, jalur sepeda dan jalan kaki tersebut bahkan akan membentang sejauh 60 km menembus Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika Lombok Tengah.
Baca Juga: Habiskan Dana Rp1,4 Triliun, Proyek Bendungan Meninting di Lombok Barat NTB Terancam Molor?
Dengan jalur sepanjang itu, lintasan yang nantinya juga akan diperuntukkan sebagai jalur inspeksi irigasi itu akan membelah sebagian Pulau Lombok
Kendati demikian, belum dapat dipastikan apakah proyek ambisius tersebut akan bisa berjalan atau tidak.
Sebab, cita-cita tersebut pastinya bakal membutuhkan biaya yang besar.
Anggota Komisi V DPR RI Dapil NTB II, H. Suryadi Jaya Purnama, beberapa waktu lalu menyebut bahwa proyek itu membutuhkan dana Rp2 triliun.
Padahal, proyek bendungan yang sedang dibangun itu sudah memakan anggaran senilai Rp1,4 triliun.
Sebagai informasi, Bendungan Meninting memiliki tampung maksimal hingga 12,18 juta meter kubik.
Tinggi bendungan mencapai 74 meter serta lebar bendungan adalah 418 meter.
Adanya bendungan ini diharapkan akan mendukung irigasi, kebutuhan air baku, hingga menunjang pariwisata di Lombok.
Bendungan meninting memiliki daerah aliran irigasi seluas 1.555 hektar dan lluas genangan mencapai 53 hektar.
Debit air yang besar juga membuatnya berpotensi menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA/Mikrohidro). ***