

InNalar.com – Peperangan Israel dan Hamas yang mulai sejak tanggal 7 Oktober 2023 waktu setempat menjadi semakin parah.
Selain Israel yang terus menerus memborbardir Palestina. Peperangan ini akhirnya menyulut kelompok negara lain untuk turut berperang.
Sebelumnya, sudah terdapat Kelompok Hizbullah dari Lebanon yang bergabung melawan Israel. Kini, Kelompok Houthi dari Yaman juga turut bergabung.
Bahkan, Kelompok Houthi ini sudah melancarkan tiga serangan dengan drone dan rudal ke Israel. Meskipun pihak Israel telah berhasil mencegat serangan tersebut.
Tidak hanya itu, Israel juga sudah mengerahkan kapal-kapal di Laut Merah sebagai bantuan setelah Houthi menyerang Israel.
Namun, Houthi berjanji akan mengirimkan lebih banyak lagi serangan yang sama kepada Israel, sebagai bentuk dukungan untuk Palestina.
Baca Juga: Fantastis! Nilai Anggaran Proyek LRT Fase 1B Jakarta Capai Rp5,5 Triliun, Layani Rute Mana Saja?
Bahkan, kelompok Houthi ini tidak akan berhenti dan akan meluncurkan serang secara masif sampai ISrael berhenti melakukan agresi.
Sementara itu, Pihak Israel juga mengatakan bahwa Serangan rudal dari Houthi tersebut membuat ledakan di 2 Kota Mesir.
Dilansir dari Reuters, Juru Bicara Kelompok Houthi bernama Yahya Saree juga menyalahkan Israel atas kekacauan yang terjadi di wilayah Timur Tengah ini.
Bahkan, Yahya Saree menganggap kejahatan yang dilakukan Israel secara terus menerus menyebabkan terbentuknya lingkaran konflik.
Houthi sendiri merupakan bagian dari kelompok atau aliansi dari Yaman yang bersekutu dengan Iran untuk menghancurkan Israel dan Amerikan Serikat.
Dimana mereka juga mempunyai Slogan “Death to America, death to Israel, curse the Jews and victory to Islam”.
Houthi juga menjadi kelompok yang menguasai beberapa wilayah besar di Yaman seperti Ibu Kota Sanaa.
Sebelumnya, pada pertempuram Yaman dengan Saudi Arabia dahulu kala, Houthi juga turut melancarkan serangan rudal.
Dengan demikian, posisi Kelompok Houthi dalam peperangan melawan Israel ini berada di Poros perlawanan bersama Hizbullah.
Diketahui, akibat serangan Israel di Palestina, menurut Kementrian Kesehatan Gaza hingga kini telah menewaskan 8.796 warga Palestina, termasuk 3.648 adalah anak-anak.
Selain itu, akibat Blokade total Israel di Jalur Gaza. Mengakibatkan pasokan logistik terhambat. Bahkan, listrik dan saluran komunikasi seperti internet mati total.
Padahal, rumah sakit hingga para relawan sedang membutuhkan banyak dukungan untuk mengobati para korban yang terluka akibat serangan Israel. ***