Melintang di Pesisir Jakarta-Semarang, Realisasi Megaproyek ‘Abadi’ RI Ini Butuh 40 Tahun: Anggaran Nyaris Rp1.000 Triliun!

inNalar.com – Indonesia, sebagai salah satu negara kepulauan dengan garis pantai terpanjang di dunia, menghadapi tantangan besar terkait perubahan iklim dan bencana alam.

Salah satu solusi yang diusulkan adalah pembangunan tanggul laut raksasa yang melintang di pesisir Jakarta-Semarang.

Proyek ambisius ini diperkirakan akan memakan waktu hingga 40 tahun dan menelan anggaran hampir mencapai Rp1.000 triliun.

Baca Juga: Niat Menjala Ikan, Nelayan di Cirebon Temukan Harta Karun Kerabat Nabi Senilai Rp720 Miliar

Pembangunan tanggul laut ini dianggap sangat penting mengingat wilayah seperti Jakarta adalah salah satu kawasan yang paling rentan terhadap banjir dan penurunan tanah.

Dalam beberapa tahun terakhir, banjir besar telah mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan dan mengancam kehidupan masyarakat.

Proyek ini bertujuan untuk melindungi wilayah pesisir dari dampak gelombang pasang dan banjir, serta untuk meningkatkan ketahanan kota terhadap perubahan iklim.

Baca Juga: Demi Legakan Akses Transportasi, Proyek Jalan Tol Rp25,4 Triliun Bakal ‘Ratakan’ 58 Desa Sekaligus di Bali

Pembangunan ini direncanakan membangun tanggul sepanjang ribuan kilometer yang akan melindungi wilayah Jakarta hingga Semarang dari intrusi air laut.

Disebut anggaran total proyek hampir Rp1.000 triliun, mengingat perkiraan dana yang dibutuhkan mencapai Rp930 triliun bermodal sumber pendanaan yang berasal dari pemerintah dan investor swasta.

Pembangunan akan dilakukan dalam beberapa tahap selama 40 tahun ke depan, dengan fokus awal pada area yang paling rentan terhadap banjir.

Baca Juga: Keruk APBD Rp30 Miliar, Stadion Paling Ikonik di Karawang Bakal Dirombak Cantik Berlimpah Fasilitas Mewah

Pembangunan tanggul laut raksasa di pesisir Jakarta-Semarang diharapkan dapat memberikan sejumlah manfaat signifikan.

Yang di mana pemerintah berharap manfaat tersebut tidak hanya akan dirasakan oleh masyarakat lokal, tetapi juga oleh perekonomian nasional secara keseluruhan.

Dengan adanya tanggul yang kokoh, risiko intrusi air laut dan banjir dapat diminimalisir, sehingga melindungi infrastruktur vital dan permukiman penduduk.

Baca Juga: Proyek Strategis Sepanjang 1.700 Km Ini Bakal Satukan Makassar dan Manado, Cek Progesnya

Hal ini sangat penting mengingat derah pesisir pulau Jawa seperti Jakarta adalah salah satu wilayah dengan tingkat penurunan tanah tertinggi di dunia, yang menjadikannya semakin rentan terhadap dampak perubahan iklim.

Namun, disisi lain pembangunan tanggul laut atau giant sea wall ini pun tidak lepas dari tantangan dan beberapa kontroversi dalam perencaannya.

Salah satu kendala utama adalah pembebasan lahan, di mana banyak warga lokal yang harus dipindahkan dari tempat tinggal mereka.

Baca Juga: Anggaran Renovasi Capai Rp 266 Miliar, Stadion di Sidoarjo Berstandar FIFA Ini Dilengkapi Teknologi Canggih

Selain itu, rencana pembangunan skala besar ini juga menuai kritik dari berbagai organisasi lingkungan yang menilai bahwa pembangunan tersebut dapat merusak ekosistem laut dan daratan.

Dampak ekologis dari pembangunan giant sea wall ini menjadi perhatian yang sangat serius bagi proyek ini.

Karena pembangunan ini berpotensi merusak habitat alami bagi berbagai spesies laut dan mengurangi keanekaragaman hayati di wilayah tersebut.

Selain itu, ada kekhawatiran bahwa proyek ini dapat memperburuk krisis ekologis dengan mengubah arus laut dan pola sedimentasi.

Pembangunan giant sea wall ini sejalan dengan berbagai proyek infrastruktur lainnya yang sedang berlangsung di Indonesia, seperti pembangunan jalan tol dan pelabuhan baru.

Integrasi antara proyek-proyek ini sangat penting untuk meningkatkan konektivitas antar wilayah dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.***

Rekomendasi