

InNalar.com – Pendakwah Syekh Ali Jaber pernah membagikan amalan cara mendidik anak secara islam.
Siapa orang yang tak ingin mempunyai keturunan banyak, pasti semua orang ingin mempunyai rezeki anak yang sholeh dan sholehah, kata Syekh Ali Jaber.
Diberikan anak yang sholeh dan sholehah pasti menjadi keinginan semua orang.
Dengan berbagai keyakinan yang di anut, setiap umat islam yang mau mendidik anak sesuai dengan ajaran agama pasti melakukan apa yang telah allah swt perintahkan, kata Syekh Ali Jaber.
Bahkan yang dikatakan oleh Syekh Ali Jaber, islam sangat mementingkan pendidikan anak dan perhatian kepada anak.
Dengan mengetahui cara mendidik anak menurut islam yang telah di bagikan oleh Syekh Ali Jaber insya allah anak tumbuh menjadi pribadi yang baik.
Dalam artikel ini akan membagikan tips mendidik anak secara islam menurut Syekh Ali Jaber.
Berikut sepuluh contoh yang dapat merusak perasaan anak kita kata Syekh Ali Jaber.
Kita suka mencaci maki anak kita ketika lagi emosi, sebaiknya kalau sedang emosi baiknya menjauhi anak terlebih dahulu, jangan jadikan anak sebagai korban.
Jangan kita menghina anak kita didepan kawan-kawannya, baik dilingkungan sekolah ataupun dirumah di depan kawan-kawannya. Kalau ada perilaku yang tidak enak bisa nasihati dengan cara yang baik dan jangan sampai menghina didepan kawannya atau saudara kandungnya.
Jangan pernah membandingkan anak dengan saudara atau kawannya. Karena dengan omongan kita akan menjadi doa untuk anak kita sendiri. Dan akan membuat anak berkecil hati serta menanam kebencian. Karena lidah kita itu berbahaya.
Baca Juga: Contoh Teks Khutbah Jumat Singkat Membahas Pentingnya Toleransi Terhadap Keberadaan Agama Lain
Ketika kita cinta dengan anak kalau anak sedang ngaji, sedang belajar dan melakukan hal positif lainnya baru kita merasa cinta dengan anak dan kita ucapkan ke anak kita. Kalau mau cinta ya cinta saja tidak usah pakai syarat-syaratan karena ini anak kita.
Maksudnya adalah kalau laki-laki tidak boleh menangis padalah menangis itu adalah hal yang wajar, kalau kita melarang anak kita menangis karena anak kita laki-laki itu dapat menyebabkan anak kita sakit jiwa.
Seperti kalau anak kita tidak mau makan, kita beri ancaman menakut-nakuti kalau makanannya tidak habis itu sangatlah tidak baik karena bisa merusak psikologi anak.
Kita selalu melarang sesuatu tanpa sebab, artinya tidak menjelaskan kenapa kita melarangnya karena Allah SWT maha tau perasaan anak tersebut.
Seperti menyesalkan keberadaan anak, kenapa ia terlahir. Ini sangat membuat perasaan anak hancur total.
Saking kesal kita dengan anak kita karena ia tidak izin keluar dengan kita lalu kita katakana yang buruk-buruk kepadanya. Rasulullah SAW melarang orang tua mendoakan anaknya buruk. Kalau tidak bisa mendoakan lebih baik diam.
Ketika anak kita ngompol, kita umbar-umbar di depan orang banyak padahal itu aib anak kita yang tak pantas untuk di umbar-umbar.***