

inNalar.com – Pada materi khutbah Jumat singkat dan terbaru ini akan menerangkan tentang pentingnya menjaga alam guna generasi masa depan yang terang.
Menjaga alam merupakan salah satu kewajiban bagi seluruh umat muslim, ini akan disampaikan pada materi khutbah Jumat yang singkat dan terbaru.
Tidak hanya itu, pada artikel khutbah Jumat ini juga akan membahas bagaimana pengaruh alam kepada generasi masa depan dunia.
Dilansir NU online, materi khutbah Jumah tentang alam akan dibahas secara lengkap dan singkat.
Materi khutbah Jumat tentang alam
Sebelum pada teks khutbah Jumat, diharapkan dengan adanya materi ini akan menyadarkan pentingnya alam bagi manusia.
Lalu materi khutbah Jumat ini juga bisa meningkatkan rasa untuk senantiasa menjaga alam demi generasi masa depan.
Langsung saja, berikut di bawah ini materi terbaru dan singkat khutbah Jumat, tentang menjaga alam demi generasi masa depan.
الْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُوْرِ الدُّنْيَا وَالدِّيْنِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلىَ يَوْمِ الدِّيْنِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا الله وَحْدَه لَاشَرِيْكَ لَهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ اْلمُبِيْن. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَـمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صادِقُ الْوَعْدِ اْلأَمِيْن
أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ. اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قِيْلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوْا فِى الْمَجٰلِسِ فَافْسَحُوْا يَفْسَحِ اللّٰهُ لَكُمْۚ وَاِذَا قِيْلَ انْشُزُوْا فَانْشُزُوْا يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ
Hadirin Jama’ah Jum’ah rahimakumullah
Baca Juga: Rahasia Buat Wajah Lebih Segar dan Cantik saat Bangun Tidur, yuk Lakukan 4 Cara Perawatan Alami Ini!
Di hari yang dimuliakan ini, mari kita mengucapkan rasa syukur kepada Allah swt. Segala puji bagi Allah karena telah memberikan hambanya nikmat yang tak terhitung.
Nikmat iman dan nikmat sehat merupakan hal yang sangat penting untuk disyukuri, karena itu kita bisa meningkatkan takwa dan melaksanakan ibadah dengan maksimal.
Shalawat serta salam semoga senantiasa berlimpah untuk baginda nabi Muhammad saw, keluarga, sahabat dan tabiin.
Hadirin Jama’ah Jum’ah rahimakumullah
Cara untuk menguatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah swt, salah satunya dengan menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya.
Baca Juga: 3 Skincare Alami dari Ikan Ala dr Zaidul Akbar, Dijamin Bikin Tambah Cantik Plus Sehat
Bentuk menjalankan perintahNya adalah menjaga alam dan lingkungan. Adapun larangan, kita tidak boleh merusak lingkungan. Sebagaimana dalam Al-Qur’an Allah swt berfirman:
ولَا تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ بَعْدَ إِصْلَاحِهَا وَادْعُوهُ خَوْفًا وَطَمَعًا ۚ إِنَّ رَحْمَتَ اللَّهِ قَرِيبٌ مِنَ الْمُحْسِنِينَ
“Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik. (QS: Al-A’raf Ayat: 56)
Hadirin Jama’ah Jum’ah rahimakumullah
Dalam menjaga alam ini, Rasulullah telah memberi contoh konkret. Pada zaman beliau, sudah ada sebuah kawasan khusus yang dilindungi untuk melestarikan lingkungan sekaligus bentuk konservasi alam.
Kawasan tersebut bernama Hima, sebuah kawasan cagar alam di mana ada larangan merusaknya termasuk menggembala onta dan kambing di dalamnya. Dalam hadis Nabi yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari:
لاَ حِمَى إِلاَّ لِلَّهِ وَلِرَسُولِهِ
“Tidak ada hima’ kecuali milik Allah dan rasul-nya.”
Maka dari itu, jangan sampai kita merusak alam dengan prilaku buruk seperti menebang pohon, membuang sampah sembarangan, dan aktivitas lainnya.
Allah sudah mengingatkan manusia jika merusak alam dengan sebuah bencana yang akan dirasakan akibat ulahnya. Hal ini termaktub dalam Al-Qur’an surat Ar-Rum ayat 41:
ظَهَرَ ٱلْفَسَادُ فِى ٱلْبَرِّ وَٱلْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِى ٱلنَّاسِ لِيُذِيقَهُم بَعْضَ ٱلَّذِى عَمِلُوا۟ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).”
Baca Juga: Tips Cantik dr Richard Lee: Buruan Buang Skincare Kamu Jika Masih Punya 3 Masalah Ini di Wajah
Hadirin Jama’ah Jum’ah rahimakumullah
Ajaran Islam untuk mencintai alam yang terlihat juga pada rangkaian ibadah haji. Saat melaksanakan ibadah tersebut, para jamaah diuji kesalehan ekologinya dengan larangan menebang pohon dan mencabut rumput atau mematahkan ranting.
Ketentuan ini seharusnya menjadi ibrah bagi kita. Terlebih di Indonesia yang dikaruniai Allah alam yang sangat indah dengan berbagai macam kekayaan di dalamnya, yang harus dijaga untuk keberlangsungan generasi masa depan yang akan datang.
Hadirin Jama’ah Jum’ah rahimakumullah
Dalam menjaga alam merupakan investasi masa depan yang sangat bermanfaat bagi peradaban, karena bisa menjadikan keberlangsungan generasi masa depan yang lebih baik.
Selain itu menjaga alam juga merupakan wujud menjaga hubungan baik antara alam dan manusia yang akan mendapatkan ganjaran dari Allah swt. Seperti menyingkirkan duri di tengah jalan. Rasulullah bersabda:
Baca Juga: Punya Komedo Menumpuk dan Membandel? 6 Cara Ini Wajib Dicoba, Bikin Wajah Mulus dan Glowing Instan
بَيْنَمَا رَجُلٌ يَمْشِي بِطَرِيقٍ وَجَدَ غُصْنَ شَوْكٍ عَلَى الطَّرِيقِ فَأَخَّرَهُ، فَشَكَرَ اللَّهُ لَهُ فَغَفَرَ لَهُ
Artinya: “Ketika seorang laki-laki berjalan pada suatu jalan dan menemukan dahan berduri lalu ia membuangnya maka Allah menyanjungnya dan mengampuni dosanya.” (HR. Bukhari, Muslim)
Oleh karenanya, mari kita lebih meningkatkan kepedulian untuk menjaga alam sekitar agar generasi masa depan kita nanti bisa menikmati keindahan alam karunia Allah swt.
Kita perlu memperkuat tekat untuk menjadi insan-insan beriman dan bertakwa dalam wujud nyata Merawat Jagat, Membangun Peradaban.
بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِي اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم ***