Masa Depan Akan Berakhir, Para Ilmuwan Mengetahui Kapan Seluruh Manusia Musnah Diakibatkan Panas Ekstrem

inNalar.com – Para ilmuwan menemukan studi baru yang mengungkap jika panas ekstrem kemungkinan besar akan mengulang kehidupan seluruh manusia dan mamalia di planet ini, dalam waktu sekitar 250 juta tahun.

Para peneliti dari Universitas Bristol berpendapat bahwa benua-benua akan bersatu, membentuk satu benua super yang sebagian besar panas dan kering.

Tim menempatkan daratan besar ini sebagai “Pangea Ultima” dan memperkirakan kemungkinan iklimnya, memperkirakan suhu bervariasi antara 40 dan 70 derajat Celcius bahkan akan mencapai 160 derajat Fahrenheit.

Baca Juga: Kerja Shift Malam? Ini Rekomendasi Waktu Tidur Menurut Ilmuwan Agar Kurangi Rasa Kantuk dan Juga…

Dengan menggunakan superkomputer untuk menggambarkan iklim, mereka menentukan bahwa saat Matahari semakin terang, suhu bumi akan terus meningkat.

Adanya aktivitas gunung berapi yang semakin meningkat dan akan mengeluarkan lebih banyak karbon dioksida menjadikan planet ini semakin panas.

Dilaporkan inNalar.com dari Studyfinds , seorang peneliti mengungkap bahwa jika kita terus menggunakan bahan bakar fosil, perkiraan tingkat CO2 di Pangea Ultima akan menjadi kenyataan lebih cepat.

Baca Juga: Ungkap Bentuk Evolusi Galaksi Terbaru, Teleskop James Webb Berhasil Perbarui Pandangan Ilmuwan Sebelumnya

Secara historis, mamalia, termasuk manusia, telah beradaptasi dengan berbagai kondisi cuaca.

Meskipun mereka telah berevolusi untuk tahan terhadap iklim yang lebih dingin, toleransi mereka terhadap panas ekstrem tidak berubah secara signifikan.

Paparan panas ekstrem yang terjadi secara terus-menerus ini akan memberikan dampak yang sangat buruk.

Baca Juga: Dijuluki ‘Planet Sembilan’, Planet Ini Diklaim Mirip Bumi dan Bersembunyi di Dalam Ruang Tata Surya

Alexander Farnsworth dari Universitas Bristol mengungkap adanya benua super yang akan muncul nantinya akan memberikan tiga dampak buruk yang mengakibatkan sebagian lingkungan besar mengalami peningkatan suhu panas yang ekstrem.

“Benua super yang baru muncul akan secara efektif menciptakan tiga dampak buruk, yang terdiri dari efek kontinental, panas matahari, dan lebih banyak CO2 di atmosfer, yang meningkatkan panas di sebagian besar planet ini. Akibatnya adalah lingkungan yang sebagian besar tidak bersahabat, tidak ada sumber makanan dan udara bagi mamalia,” ujar Dr. Alexander Farnsworth.

Baca Juga: Studi: Pemilu Bisa Bikin Seseorang Jadi Stres dan Bisa Membayakan Kesehatan Fisik, Bagaimana Solusinya?

Suhu yang meluas tersebut terdapat diangka 40 hingga 50 derajat Celcius per hari dan juga ditambah dengan tingkat kelembapan yang tinggi pada akhirnya akan menentukan nasib kita.

Mengenal manusia bersama dengan banyak spesies lainnya akan mati, karena ketidakmampuan mereka mengeluarkan panas melalui keringat, sehingga mendinginkan tubuh mereka.

Meskipun perubahan iklim yang disebabkan oleh aktivitas manusia telah menyebabkan peningkatan suhu dan angka kematian di berbagai wilayah.

Baca Juga: Temuan Bangkai Perahu Berusia 1800 Tahun di Makam Keramat Bekasi, Bisa Kabulkan Hajat, Benarkah?

Penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar bumi akan tetap layak huni hingga adanya perubahan besar pada daratan di masa depan.

Para peneliti memperkirakan hanya 8 hingga 16 persen daratan yang cocok untuk kehidupan mamalia setelah terbentuknya benua super.

“Kami berasumsi planet ini tidak dapat dihuni dalam 250 juta tahun mengingat saat ini kita mengalami panas ekstrem yang merugikan kesehatan manusia,” kata rekan penulis Dr. Eunice Lo. “Inilah mengapa sangat penting untuk mencapai emisi net-zero secepat mungkin.”

Baca Juga: Dijuluki Surga di Atas Awan, Desa Waerebo Flores Terletak 1.100 di Atas Laut, Penemunya Bukan orang Flores?

Kelompok penelitian internasional melakukan simulasi berbagai faktor lingkungan untuk Pangea Ultima.

Melalui model pergerakan lempeng tektonik, kimia laut, dan biologi, mereka mencatat kontribusi dan penyerapan CO2 di masa depan.

“Kami memperkirakan CO 2 bisa meningkat dari sekitar 400 bagian per juta (ppm) saat ini menjadi lebih dari 600 ppm jutaan tahun di masa depan,” tambah Profesor Benjamin Mills dari Universitas Leeds.

Hal ini berasumsi bahwa manusia harus berhenti menggunakan bahan bakar fosil karena jika tidak, kita akan melihat angka tersebut akan meningkat jauh lebih cepat.

Para Peneliti juga mengatakan jika prospek masa depan tampak sangat suram. Tingkat karbon dioksida bisa dua kali lipat dari tingkat saat ini.

Hal ini disebabkan Matahari yang diperkirakan akan memancarkan radiasi sekitar 2,5% lebih banyak dan benua super ini terutama berlokasi di daerah tropis yang panas dan lembab.

Dari hal tersebut akan menyebabkan sebagian besar planet ini mungkin akan menghadapi suhu antara 40 hingga 70 °C.***

 

Rekomendasi