

InNalar.com – Jembatan tentu merupakan satu infrastruktur yang cukup penting di pulau Kalimantan.
Salah satunya terletak di Barito Utara, Kalimantan Tengah karena daerah ini memiliki akses yang terputus karena adanya sungai.
Namun, ternyata pembangunan jembatan tersebut justru mangkrak, hingga ditinggalkan.
Sebenarnya rencana pembangunan infrastruktur jalur penghubung ini pernah dikerjakan pada tahun 2021.
Bahkan pengerjaan tersebut juga sudah berjalan, karena diketahui tiang pancang pada jalur penghubung yang dimaksud juga telah terpasang di Sungai Barito.
Akan tetapi karena adanya pandemik covid-19, maka proyek pengerjaan tersebut harus dihentikan, hingga bisa disebut dengan mangkrak.
Hingga akhirnya pada tahun 2023 ternyata proyek pengerjaan jalur penghubung tersebut dilanjutkan kembali.
Namun ternyata saat akan melanjutkan proyek tersebut, tiang pancang di jalur penghubung itu mengalami kerusakan.
Maka dari itu, pemerintah Barito Utara mengirimkan kembali tiang pancang baru, agar proyek jalur penghubung di Sungai Barito dapat dilanjutkan.
Diketahui pada Juni 2023 tiang pancang beserta alat-alat yang diperlukan dalam membangun jalur penghubung tersebut telah ada di lokasi.
Dilansir InNalar.com dari antara, jalur penghubung ini sendiri memiliki panjang 623 meter dengan lebar 8 meter.
Investasi yang digelontorkan untuk membangun jembatan ini pun cukup banyak dan bersumber dari APBD tahun anggaran 2023.
Sementara itu investasi yang dikeluarkan dalam membangun jalur penghubung di Kalimantan Tengah ini yaitu sebanyak Rp187 miliar.
Dana sebanyak itu tentu sesuai karena menggunakan kerangka baja dan panjangnya yang mencapai 623 meter.
Adapun nama dari jalur penghubung yang berada di Barito Utara yang sempat mangkrak yakni Jembatan Lemo.
Diharapkan pembangunan dari jalur penghubung Lemo yang melintas di sungai Barito ini akan berjalan dengan lancar.
Karena pemerintah juga meminta bantuan pada PUPR agar proyek ini dapat berjalan lancar, terutama untuk melakukan pembebasan lahan yang diperlukan. ***