Mampu Setor Rp249 T ke Negara, Daerah Terkecil Blora Pengin Merdeka Jadi Kota ‘Harta Karun’ Jawa Tengah


inNalar.com –
Ada satu daerah terkecil di Kabupaten Blora yang masuk dalam daftar usulan pemekaran wilayah Provinsi Jawa Tengah.

Disebut daerah terkecil di Kabupaten Blora sebab memang wilayah ini berupa kecamatan seluas 49,145 kilometer persegi.

Berkat ‘harta karun’ berharga, kecamatan mungil di perbatasan dua provinsi ini masuk gagasan pemekaran wilayah dengan harapan daerah tersebut menjadi kota mandiri di Jawa Tengah.

Baca Juga: Jakarta Pusat Bakal Punya Mall Tertinggi di Indonesia Rp6,5 Triliun, Tinggal Langkah Kaki dari Bundaran HI

Dinilai wajar untuk dimekarkan sebab ternyata kecamatan ini wilayah dengan tingkat kepadatan penduduk yang cukup tinggi.

Jika diukur dari luas wilayahnya yang mungil, kecamatan ini dipenuhi 1.584 orang di setiap jarak satu kilometernya.

Luas wilayahnya yang hanya mencakup 2,51 persen dari total lapangnya kabupaten ditambah dengan penduduknya yang dinilai mulai padat merayap menjadi perlu masuk dalam agenda pemekaran ini.

Baca Juga: 5 Gedung Pencakar Langit Tertinggi di Bandung, Ada yang Capai 133 Meter dan 35 Lantai

Inilah kecamatan Cepu yang tengah masuk agenda pemekaran wilayah Provinsi Jawa Tengah. Rencananya, Kecamatan Kedungtuban dan Sambong akan bergabung masuk di Kota Cepu.

Niatan untuk berpisah dari Kabupaten Blora semakin mengemuka tatkala Presiden RI Joko Widodo sempat menyebut bahwa daerah mungil ini dapat menjadi ‘Kota Vokasi Energi’.

Tidak mengagetkan, mengingat kecamatan ini menjadi pusat ‘harta karun’ alam yang telah ditinggalkan sejak zaman pemerintahan Hindia Belanda.

Baca Juga: 10 Kabupaten Kota Tersempit di Jawa Timur, Urutan Pertama Disabet Daerah Berjuluk Kota Onde-Onde

Disebut pula menjadi daerah terkaya, daerah ini kaya berkat minyak dan gas (migas). Kecamatan ini diusulkan merdeka dari kabupaten 1.820,59 kilometer persegi untuk kemudian menjadi kota mandiri.

Ide tersebut pun diiyakan oleh Menteri Sekretariat Negara (Mensesneg) Praktikno, ia menyatakan secara terpisah antara Blora dan Cepu dalam gagasan kawasan ekonomi khusus Cepu Raya.

“Presiden berkeinginan bahwa di Indonesia ini ada pusat vokasi,” ujar pula Staf khusus Mensesneg Bidang Transformasi Kelembagaan dan SDM Widya Priyahita Pudjibudojo, dikutip dari Kementerian ESDM.

Baca Juga: Terlanjur Telan Rp2,6 Triliun, Bandara di Majalengka Disebut Proyek Gagal Jawa Barat: Berakhir Sia-Sia?

Adapun pusat vokasi energi yang dimaksud diproyeksikan berada di wilayah Cepu.

Daerah mungil yang menjadi sorotan nasional ini pun diketahui telah berhasil menyumbang pemasukan negara hinggaRp249 triliun.

Oleh karena itu lah kecamatan mungil di pelosok Kabupaten Blora diproyeksikan menjadi kota andalan ekonomi baru bagi Provinsi Jawa Tengah.

Baca Juga: Provinsi Lampung Wacanakan Bentuk 8 Kabupaten Baru, Tenggamus hingga Way Kanan Ikut Keseret dalam Daftar

Rencana menjadikan Cepu sebagai kota mandiri di Jawa Tengah pada dasarnya bukanlah hal yang mengagetkan.

Bukan soal modal mapan dari kekayaan energinya saja, tetapi wilayah paling mungil di kabupaten ini dahulu memang dirancang oleh Pemerintah Belanda sebagai kota.

Dapat terlihat, meski terletak di pelosok Kabupaten Blora daerah mini yang satu ini memiliki boulevard di Jalan RSU dan Tuk Buntung.

Baca Juga: Investasinya Rp622,6 Miliar, Megaproyek Bandara Bengkulu Malah Mangkrak Kurang Lebih 5 Tahun

Jika ditelusuri kesejarahannya dalam kearsipan perpustakaan Leiden, dahulu boulevard yang ada di Jalan RSU terdapat sebuah infrastruktur jembatan yang hingga kini masih terlihat sisanya.

Tidak hanya bermodal ‘harta karun’ minyak, Cepu juga diandalkan dari segi produktivitas akam hutan jatinya.

Setidaknya terdapat 33.017,09 hektare hutan jati yang difungsikan sebagai hutan produksi, melansir dari laman Perhutani.

Luas hutan tersebut memakan sekitar 50,6 persen dari total lahan wilayahnya.

Kendati demikian, status moratorium yang diberlakukan sejak tahun 2012 masih membuat warga Cepu perlu bersabar menanti kejelasan daerahnya untuk merdeka sebagai kota mandiri.***

Rekomendasi