Makan Waktu 7 Tahun Konstruksi, Bendungan Leuwikeris Seluas 242 Ha di Ciamis Jawa Barat Ini Dipenuhi ‘Harta Karun’ Kuno, Rupanya Ada…

inNalar.com – Lika-liku perjalanan panjang mewarnai proses pembangunan Bendungan Leuwikeris yang berada di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.

Siapa sangka di tengah upaya para kontraktor pembangun mengejar target penyelesaian bendungan raksasa di tahun 2023, ada kejutan mencengangkan di dalamnya.

Rupanya daerah sekitar lokasi pembangunan infrastruktur raksasa ini ditemukan beberapa jejak ‘harta karun’ bersejarah berupa peninggalan kuno.

Baca Juga: Meledak! Smelter Nikel di Morowali Sulawesi Tengah Kobarkan Api Besar, Cek Kronologi dan Jumlah Korban Jiwanya

Mulai dari temuan makam tua di tengah hutan yang berada sekitar lokasi proyek pembangunan.

Hingga temuan jejak purbakala yang terungkap keberadaannya di pinggiran Sungai Citanduy, tepat sumber pengairan Bendungan Leuwikeris ini bakal dialirkan.

Lebih lanjut, temuan jejak purbakala ini terlihat dari adanya temuan tapak kaki yang tercetak pada sebongkah batu.

Baca Juga: Kucurkan Lebih dari USD 1 Miliar, Akhirnya Tambang Migas Terbesar di Kalimantan Timur Dilepas Usai 50 Tahun Dieksploitasi Prancis, Produksinya…

Merespon temuan bersejarah tersebut, Kepala Bidang Destinasi Dinas Pariwisata Kabupaten Ciamis yang bernama Budi Kurnia ini mengungkap detail proses penemuan tersebut.

Dijelaskan olehnya bahwa temuan jejak purbakala tersebut pertama kali didapati oleh tim arung jeram yang saat itu tengah membuka wahana mereka di sepanjang aliran Sungai Citanduy.

Tentu saja dengan adanya laporan dan bukti temuan fisik tersebut, pihak Dinas Pariwisata setempat langsung mengulik kesejarahan lokasi aliran Sungai Citanduy.

Baca Juga: Rela Habiskan Rp2,2 Triliun Guna Bangun Flyover di Sumatera Barat, Terungkap Alasan Tak Terduga dari Pemerintah

Lebih dalam lagi, diungkap oleh Budi Kurnia bahwa pada abad ke-5 rupanya daerah aliran sungai tersebut sempat ditinggali oleh manusia di zaman Kerajaan Bojong Galuh.

Aliran sungai yang mengalir di sekitar proyek pembangunan Bendungan Leuwikeris di Kabupaten Ciamis ini ternyata dahulu dijadikan sebagai akses transportasi antar wilayah.

Dengan demikian, pihaknya menyimpulkan bahwa keterkaitan penemuan adanya bekas dermaga usang, tumpukan batu dengan jejak tapak kaki, serta temuan makam keramat ini dapat mengarah kepada sejarah zaman kerajaan tersebut.

Baca Juga: Banjir Cuan Rp31,87 Triliun, GEMS Bakal Keruk Batu Bara di Tanah Bumbu Kalimantan Selatan Selama 13 Tahun, Miliki Konsesi Tambang Paling Jumbo

Usai temuan tumpukan batu tersebut ditemukan, diketahui pihak tim ahli sejarah akhirnya bergegas mengulik jejak temuan mencengangkan tersebut.

Sebagai informasi tambahan, aliran Sungai Citanduy diproyeksikan bakal menjadi sumber pengairan bagi Bendungan Leuwikeris yang diketahui tengah dibangun sejak 2016.

Diketahui area luas genangannya cukup jumbo, yaitu sebesar 242 hektare, melansir dari situs resmi Kementerian PUPR.

Baca Juga: Debat Cawapres 2024 Makin Sengit! Gibran Janji Bakal Teruskan Hilirisasi di Sektor Lain Selain Tambang

Kapasitas daya tampung airnya diketahui mencapai 45,35 juta meter kubik sehingga mampu mengairi lahan pertanian seluas 11.216 hektare.

Adapun proyeksi manfaat yang bakal ditebar dari adanya Bendungan Leuwikeris yang multifungsi diharapkan bisa dirasakan oleh masyarakat yang ada di Kabupaten Ciamis dan Tasikmalaya, Jawa Barat.

Demikian sedikit dinamika mengenai proses pembangunan waduk raksasa yang telah memakan waktu hingga tujuh tahun lamanya.***

 

Rekomendasi