

inNalar.com – Fenomena kemaksiatan yang terjadi di majelis sholawat telah menjadi perbincangan kalangan masyarakat Indonesia.
Majelis sholawat yang seharusnya menjadi tempat berkah untuk memperdalam kecintaan hamba kepada Nabi Muhammad SAW, kini diwarnai perilaku yang melanggar nilai keislaman.
Majelis kegamaan ini sejatinya bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah dan Rasul-Nya melalui pujian dan doa yang dilantunkan.
Akan tetapi, dalam setahun terakhir, acara ini menjelma sebagai ajang berkumpul berbagai kalangan, termasuk remaja.
Sayangnya, sebagian dari mereka memanfaatkan kesempatan ini untuk berperilaku yang kurang pantas, seperti berjoged berlebih, berpacara hingga berujung tawuran di lokasi acara.
Istilah “ukhti-ukhti joged” merujuk pada jamaah wanita berjilbab yang melakukan tarian atau joged yang kadang kala dianggap tidak sesuai dengan norma Islam di majelis sholawat.
Perilaku tersebut tentu menuai kritik keras karena dianggap mengaburkan esensi dari majelis itu sediri.
Selain itu, terdapat pula laporan mengenai pasangan muda-mudi yang memanfaatkan majelis sholawat sebagai tempat berpacaran.
Mereka datang bersama, duduk berdekatan dan terkadang melakukan kontak yang tidak semestinya dilakukan di tempat ibadah.
Perilaku semacam ini menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat. Sebagian menganggapnya sebagai bentuk ekspresi kegembiraan dalam beribadah, sementara yang lain melihatnya sebagai tindakan yang tidak pantas dan merusak citra majelis sholawat.
Saksikan liputan “MEMBONGKAR KEMAKSIATAN MAJELIS SHOLAWAT” selengkapnya di channel YouTube inNalar, atau bisa melalui video di bawah ini.