Mahasiswa Jangan Sampai Burnout Belajar, Kenali Gejala dan Cara Mengatasinya Sekarang!

inNalar.com – Ambisius meraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) Cumlaude boleh-boleh saja, tetapi mahasiswa sebaiknya mulai peka terhadap potensi risiko burnout belajar.

Mahasiswa rumpun saintek maupun soshum sama-sama memiliki risiko ini. Jadi, apapun bidang yang tengah kamu pelajari yuk sekarang kita kenali gejala dan cara mengatasinya!

Apakah kamu terkadang merasa seperti badan selalu lelah dan sulit fokus saat memperhatikan penjelasan dosen? Bisa jadi yang kamu alami ini adalah academic burnout.

Baca Juga: Teks ‘Belajar Bersama Bunda’, Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 5 SD Hlm. 112 Kurikulum Merdeka

Ini adalah suatu kondisi ketika kamu merasa lelah fisik dan mental. Biasanya penyebab terjadinya karena ada suatu tekanan akademik yang cukup berlebihan.

Sebuah riset mandiri yang dilakukan oleh LM Psikologi UGM mengungkap bahwa penyebab terjadinya kelelahan ekstrem fisik dan emosional ini biasanya adalah karena paparan tekanan beban tugas kuliah yang dinilai cukup berlebihan bagi sang pelajar.

Lantas, agar kondisi burnout belajar ini bisa dicegah mahasiswa apa saja gejala yang perlu dikenali sedari sekarang?

Baca Juga: Sekolah Islam Termegah Yogyakarta Ini Sediakan ‘Dufan’ Mungil, Berdiri di Lahan Seluas 19.000 M2

Gejala Academic Burnout

Ketika tubuh mulai mengalami kelelahan ekstrem ini maka akan ada 5 alarm yang perlu kamu sadari lebih awal, apa saja?

Pertama, saat kamu memperhatikan Dosen atau sedang membaca buku biasanya kamu akan sulit untuk fokus dan saat mencoba menyerap informasinya pun dirimu agak kesulitan untuk memahaminya.

Jika biasanya kamu langsung bisa menangkap konteks informasi dan mengingat detail ilmu yang disampaikan, maka ketika dirimu sedang dilanda burnout belajar kali itu ada sedikit kesulitan.

Baca Juga: 10 Universitas Terbaik di Indonesia, UI Bertengger di Urutan Teratas RI Skala Pemeringkatan Dunia

Kedua, sudah istirahat tetapi rasanya tubuh tetap lelah. Apakah kamu merasakannya juga? Jika iya, bisa jadi dirimu butuh sedikit jeda untuk membuat otakmu relax sejenak.

Ketiga, Tetiba kamu jadi moody. Lima menit belakangan tiba-tiba kamu cemberut, padahal sebelumnya dirimu dalam kondisi tertawa.

Jika demikian, bisa jadi tubuhmu mulai mengalami gejala burnout belajar. Keempat, kamu pun bisa memeriksa bagaimana hasil akademikmu dalam sepekan terakhir, apakah semakin menurun?

Biasanya orang yang mengalami kelelahan mental dan fisik akan mengalami penurunan kualitas dan kuantitas hasil belajarnya.

Baca Juga: 3 Universitas Ini Punya Danau Buatan Tercantik di Jawa Timur, Bahkan Salah Satunya Jadi Objek Wisata di Surabaya!

Kelima, hal yang paling sering dilakukan tetapi tanpa sadar dilakukan adalah ketika kamu rasanya ingin mulai menarik diri dari sosial.

Antusiasme untuk mengikuti forum yang melibatkan banyak orang tetiba menurun drastis dan rasanya kamar adalah istana terbaik bagimu untuk mengisi akhir pekanmu.

Jika kamu mengalami 5 gejala burnout belajar di atas, lalu bagaimana cara mengatasinya?

Baca Juga: Izin Konsesi Tambang untuk Perguruan Tinggi Demi Uang Kuliah Murah, CELIOS: Berpotensi Rugi Jika…

Cara Mengatasi Academic Burnout

Hal pertama yang dapat kamu lakukan adalah coba untuk beristirahat sejenak. Pastikan kuantitas dan kualitas tidurmu diperbaiki bisa dengan mulai memperpanjang waktu tidur hingga 8 jam.

Bisa juga kamu mulai menggunakan bantal yang empuk agar tubuhmu semakin relaks sehingga kualitas tidurmu pun akan meningkat pesat dari sebelumnya.

Baca Juga: Sampah Organik dan Anorganik, Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 2 SD Halaman 149-150 Kurikulum Merdeka

Jangan paksakan waktumu untuk belajar. Ambil jeda sejenak dan tetapkan batasan waktumu untuk belajar jika emosimu sudah mulai kurang stabil.

Mulailah untuk mencari hobi untuk memperbaiki pikiranmu. Langkah ini juga sekaligus memperbaiki mindset-mu agar tidak terjerumus ke dalam perasaan putus asa berlebihan.

Jika belum cukup menyembuhkan, cobalah menghadap ke cermin dan lakukan self talk. Tanyakan pada dirimu sendiri apa yang sedang kamu rasakan saat ini?

Marah, sedih, lelah? Jika iya, beritahu dirimu apa penyebabnya. Hal ini dilakukan agar perasaanmu tervalidasi dengan baik.

Ketika kamu sudah mulai terbuka dengan dirimu sendiri, maka akan lebih mudah untuk menyembuhkan kondisi mentalmu. Jika mental semakin membaik, tentu fisik pun akan mengikutinya.

Selanjutnya, coba intip kalender bulan ini. Cari apakah ada jadwal long weekend atau tanggal merah? Jika ada, rencanakan refreshing dengan caramu dari sekarang.

Baca Juga: Anggaran Tukin Dosen ASN 2025 Disetujui Kemenkeu? Ini 3 Skema Pencairan dan Besaran Nominalnya

Dengan melakukan planning sedari awal, tubuhmu akan terstimulasi mood yang menyenangkan.***