

inNalar.com – Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya ditemukan tewas di dalam mobil pada Minggu pagi tadi.
Tepatnya di halaman apartemen Kecamatan Waru, Sidoarjo, Jawa Timur. Mahasiswa tersebut diketahui memiliki inisial CA, yang berumur 21 tahun dan berasal dari Kediri.
Dilansir inNalar.com dari ANTARA, Mahasiswa berinisial CA ditemukan tewas bersama beberapa barang pribadi milik korban, seperti telepon genggam dan kartu identitas.
Selain itu, terdapat benda berupa tabung helium beserta selangnya yang mengarah pada kantong plastik, beserta sepucuk surat wasiat.
Diketahui, kantong plastik tersebut telah menutupi kepala mahasiswa CA, di dalam mobil bernopol AG 1484 BY yang ditemukan.
Kanit Reserse Kriminal Kepolisian Sektor Waru Ajun Komisaris Polisi Ahmad Yani, yang menyelidiki kasus tersebut, mengatakan surat wasiat yang ditemukan dalam mobil ditujukan kepada orang tua, sahabat, dan orang terdekat dengan menggunakan bahasa inggris, dan belum diketahui secara pasti apa isinya.
Menurut keterangan Polres setempat, diketahui korban CA tinggal di Apartemen bersama adiknya.
Awalnya, mobil milik mahasiswa CA ditemukan oleh security, yang melihat dalam keadaan terparkir dan mesin mati.
Hingga akhirnya melihat ke dalam mobil, dan memastikan bahwa korban telah meninggal dunia.
Baca Juga: Kocak! Gak Dikasih Uang Rp100 Ribu Buat Beli Burung, Bocah 7 Tahun Nekat Laporkan Ibunya ke Polisi
Penyebab tewasnya mahasiswa CA belum diketahui secara pasti oleh pihak kepolisian, karena harus menjalani otopsi terlebih dahulu.
Mendengar kabar duka ini, beberapa dosen kampus Unair, mengaku terkejut dan tidak menyangka adanya kejadian tersebut.
Seperti pengakuan dari Dekan Fakultas Kedokteran Hewan Unair Prof. Dr. Mirni Lamid ketika dikonfirmasi mengatakan bahwa dirinya terkejut hingga menangis karena kaget.
Menurutnya, mahasiswa CA dikenal memiliki kepribadian yang baik dan juga punya banyak teman serta sahabat.
CA yang berada di kelompok 41 Fakultas Kedokteran Hewan juga dinyatakan akan menjalani program co-asistensi di divisi parasitologi pada hari Senin tanggal 6 Oktober mendatang.
Kejadian ini dianggap sebagai kabar duka yang mendalam bagi pihak kampus, karena semuanya terjadi secara mendadak.
Dekan Fakultas Kedokteran Hewan unair juga menyampaikan hal ini sangat membuatnya terpukul.
Setelah ditemukan, jenazah langsung dibawa ke rumah sakit (kamar jenazah) ditemani oleh tante dan om korban, serta salah satu dosen kampus.
Hingga kini, aparat kepolisian masih menyelidiki penyebab tewasnya mahasiswa CA tersebut, dengan menggunakan beberapa barang bukti dan hasil otopsi nantinya.
Rencananya, jenazah akan dipulangkan ke kampung halamannya Kediri saat proses otopsi nantinya sudah selesai dilakukan.***