

inNalar.com – Luhut Binsar Pandjaitan selaku Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi mengungkapkan bahwa hilirisasi rumput laut dengan skala besar akan dikembangkan di Teluk Ekas Lombok Timur.
Bahkan, pemerintah berencana untuk menjalankan proyek percontohan itu dengan luas 100 hektare.
Hal itu disampaikan dalam Konferensi Pers Evaluasi Kinerja 2023 Menuju Indonesia Emas 2045 pada Jumat, 22 Desember 2023 lalu.
Baca Juga: BREAKING NEWS! Eks Gubernur Papua Lukas Enembe Meninggal Dunia
Luhut juga meyakinkan bahwa satu project hilirisasi rumput laut dalam sepuluh tahun kedepan pengaruhnya akan sama atau lebih dari nikel.
Dari segi pengalaman, Indonesia pernah dan masih mengelol nikel selama 7 tahun ini.
Ekspor yang sebelumnya hanya 1,5 miliar USD, kini nilai ekspor bisa mencapai angka 34 miliar USD.
Itu hanya dari sisi pertambangan, sebenarnya Indonesia memiliki potensi lain.
Salah satu potensi SDA Indonesia yang sama atau bisa lebih besar dari pertambangan adalah rumput laut.
Pemanfaatan rumput laut ini akan melibatkan banyak pekerja dimana selama ini Indonesia hanya mengekspor rumput laut dalam bentuk mentah atau agar-agar.
Selain mentah atau agar-agar, potensi hilirisasi rumput laut ini bisa menjadi bermacam-macam yang dapat meningkatkan nilai ekspor.
Baca Juga: 2 Link Live Streaming Duel Tinju Dunia: Naoya Inoue vs Marlon Tapales
Produk-produk hilirisasi rumput laut yang bisa meningkatkan nilai ekspor seperti produk kesehatan, makanan, dan lainnya.
Tentunya hal ini dapat meningkatkan perekonomian dan bisa mengatasi permasalahan ketahanan pangan.
Selain itu, hilirisasi ini juga akan mengatasi permasalahan sampah plastik.
Baca Juga: Tarifnya Rp0, Jalan Tol Bangkinang-XII Koto Kampar Dibuka untuk Nataru, Mulai 24 Desember sampai…
Luhut menyampaikan bahwa Indonesia punya sekitar 12 juta hektare lahan yang bisa digunakan untuk hilirisasi rumput laut.
Ia juga mengklaim bahwa dengan 10 persen saja lahan dikembangkan, maka terdapat ratusan ribu lapangan pekerjaan akan tercipta.
Dampak positifnya pun akan dirasakan oleh penduduk yang tinggal di pesisir wilayah tersebut.***