Luasnya 388 ha, Bandara Kebanggaan Palangkaraya Kalteng Ini Namanya Diambil dari Nama ‘Orang Hutan’, Kok Bisa?

inNalar.com – Bandara di Indonesia memiliki berbagai nama yang unik dan beragam, mulai dari nama pahlawan nasional, hingga nama keanekaragaman di berbagai wilayah.

Nah, salah satu bandara di Kalimantan Tengah ini namanya diambil dari nama seorang Gubernur yang menyebut dirinya sebagai ‘Orang Hutan’.

Gubernur ini merupakan petinggi wilayah Kalimantan Tengah yang ke dua.

Baca Juga: Jaraknya 139 Km ke Bandar Lampung, Pulau di Provinsi Lampung Ini Suguhkan Keelokan Bak Negeri Fantasi

Selain dikenal sebagai Gubernur Kalimantan Tengah, orang yang menyebut dirinya sebagai ‘Orang Hutan’ ini juga ditetapkan sebagai salah satu Pahlawan Nasional.

Hal tersebut telah ditetapkan pada (Keputusan Presiden Republik Indonesia tanggal 6 November 1988 No.108/TK/1988).

Informasi mengenai penetapan Pahlawan Nasional tersebut dikutip dari laman web Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, dephub.go.id.

Baca Juga: Investasi Rp26,73 Triliun, Proyek Lapangan Gas Onshore di Jawa Timur ini Pernah Molor 2 Tahun, tapi…

Sebelumnya perlu diketahui bahwa bandara ini terletak di Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah.

Dari informasi yang di dapat dari laman web dephub.go.id, pembangunan bandara seluas 388 hektare di Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah ini menghabiskan anggaran sebesar Rp 700 Miliar.

Untuk rencana kedepannya, bandara yang namanya diambilkan dari nama ‘Orang Hutan’ ini bakal diusulkan sebagai bandara internasional.

Baca Juga: Pelabuhan Marabombang di Sulawesi Selatan dengan Dana Rp100 Miliar Kini Terbengkalai, Kok Bisa?

Sebab itu, perbaikan fasilitas dan pengembangan bandara terus dilakukan hingga saat ini.

Akhir-akhir ini diketahui bahwa terminal baru bandara Palangkaraya telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo.

Terminal baru bandara tersebut, memiliki luas sebesar 29.124 meter persegi yang dapat menampung hingga 2.200 orang per harinya.

Nah, dari informasi yang didapat, ternyata nama bandara di Palangkaraya tersebut awalnya adalah Pelabuhan Udara Penarung.

Namun, setelah ada usulan pergantian nama bandara oleh Gubernur Kalimantan Tengah, DPRD Kalimantan Tengah dan rekomendasi/tanggapan Menteri Dalam Negeri, namanya disepakati untuk diubah.

Setelah adanya penandatanganan prasasti oleh Menteri Perhubungan Republik Indonesia, namanya resmi diubah menjadi Bandara Tjilik Riwut.

Telah diketahui sebelumnya, bahwa Tjilik Riwut merupakan seorang Gubernur kedua Kalimantan Tengah yang bangga menyebut dirinya sebagai ‘Orang Hutan’.***

Rekomendasi