Luasnya 11 Ribu Hektar, Desa di Kutai Kartanegara Ini Tak Bisa Dilewati Motor Apalagi Mobil Mewah: Kenapa?


inNalar.com –
Desa yang tidak memiliki daratan, hanya bisa menggunakan perahu untuk beraktivitas sehari-hari.

Satu-satunya di Indonesia dengan desa tanpa daratan, semuanya berada di permukaan air.

Berada di Kecamatan Muara Wis, Kabupaten Kutai Kartanegara Kalimantan Timur.

Baca Juga: Mega Proyek Seluas 32 Hektare di Jawa Barat Ini Jadi Ladang Korupsi Anak Buah SBY

Bernama Muara Enggelam merupakan desa terpencil dan memiliki lokasi yang sangat jauh dari perkotaan.

Berada di sekitar danau Melintang yang terletak di dekat sungai Mahakam di wilayah Hulu Tenggarong.

Memiliki luas danau sekitar 11 ribu hektar, membuat desa ini dikelilingi oleh genangan air yang melimpah.

Baca Juga: Daratan Seluas 1.485,36 KM Persegi di Pegunungan Yogyakarta Ternyata Dulu Hanya Dihuni Ikan

Sekaligus mengapa bangunan dibangun secara terapung dan memiliki tiang kayu yang tinggi.

Terbuat dari pohon kayu ulin yang sangat kuat, langkah dan memiliki harga yang sangat mahal.

Mengapa tidak menggunakan beton atau material yang lain, karena permukaan tanah yang lembek.

Baca Juga: Sering Disebut Mustahil, Fenomena Mata Air Garam di Tanah Papua Ini Ternyata Bukan dari Laut

Dan hanya bisa ditemukan di Kalimantan, memiliki bentuk bangunan yang unik yaitu tinggi.

Terdapat fungsi yang sangat penting yaitu untuk menghindari permukaan air naik atau pasang.

Terdapat musim-musim tertentu dan untuk antisipasi agar tidak terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.

Jika saat musim kemarau akan surut kita dapat melihat tiang-tiang yang menjulang tinggi.

Pasalnya saat sedang air naik atau pasang seluruh desa akan tertutup oleh genangan air yang cukup tinggi.

Surutnya pun hanya sebentar dan saat musim hujan akan naik tutupi oleh air danau.

Terdapat bulan-bulan tertentu yaitu pada bulan Agustus sampai Oktober kita dapat melihat dataran di Desa Muara Enggelam.

Jika tidak di bulan tersebut air akan menggenang di rumah-rumah masyarakat.

Meski begitu memiliki sumber air yang berlimpah dan dapat bermanfaat bagi warga.

Selain itu banyak dari mereka berprofesi sebagai nelayan dan untuk sekarang ini ada pengusaha burung walet.

Dikutip melalui Channel Youtube Roadtrip Indonesia, untuk bisa sampai ke desa Muara Enggelam ini sangatl ah jauh.

Belum lagi dengan kabut tebal yang menutupi pandangan membuatnya semakin kesulitan, bahkan tersesat.

Saat akan memasuki pedesaan, kita akan melihat pintu gerbang yang ada di atas air.

Lengkap dengan pelindung ombak dan gelombang ini berfungsi untuk melindungi desa.

Saat air pasang atau angin badai, desa tetap aman dan tidak terkena dampak buruk.

Hal ini membantu menahan arus kuat yang bisa menyebabkan erosi, sehingga tetap aman dan stabil.

Untuk air bersih mereka sementara ini membelinya di Muara Muntai seharga Rp 2000 sudah mendapatkan 15 liter air bersih.

Untuk pendidikan hanya ada TK, SD dan SMP, untuk melanjutkan di kursi SMA maka harus di Muara Muntai juga.***

Rekomendasi