

inNalar.com – Di tengah krisis energi dan kelangkaan LPG yang sering melanda berbagai wilayah di Indonesia, beberapa provinsi justru tidak terlalu terpengaruh.
Salah satunya adalah Maluku, yang menempati peringkat pertama dengan penggunaan gas LPG untuk memasak yang sangat rendah, hanya 1,13 persen.
Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat di Maluku dan empat provinsi lainnya punya cara sendiri untuk menjaga ketahanan pangan di tengah sulitnya akses bahan bakar modern.
Baca Juga: Gak Cuma Dabu-dabu Sama Sambal Roa, Yuk Ketahui Macam Sambal khas Sulawesi Berikut Ini!
Penggunaan LPG yang rendah di beberapa wilayah Indonesia menjadi hal yang menarik untuk dibahas.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ada lima provinsi yang mencatatkan angka terendah dalam penggunaan LPG untuk keperluan memasak, berikut daftarnya.
1. Maluku
Baca Juga: Sabet Predikat Negara dengan Muslim Terbesar, 5 Provinsi di Indonesia Ini Minim Pemeluk Agama Islam
Dengan hanya 1,13 persen masyarakatnya yang menggunakan LPG, daerah ini menjadi provinsi dengan penggunaan gas LPG terendah di Indonesia.
Mayoritas warga di Maluku masih memanfaatkan minyak tanah sebagai bahan bakar utama untuk memasak.
2. Nusa Tenggara Timur (NTT)
Di urutan kedua, NTT hanya memiliki 1,43 persen warganya yang menjadi pengguna hasil olahan gas alam ini.
Daerah ini juga banyak menggunakan kayu bakar dan minyak tanah sebagai bahan bakar utama untuk memasak alih-alih LPG.
3. Maluku Utara
Baca Juga: Tembus Pasar Internasional, Ini Dia 4 Fakta Menarik Tentang Kakao Asal Sulawesi Tengah
Bergeser sedikit, Maluku Utara menduduki posisi kedua dengan persentase 1,67 persen penggunaan LPG untuk memasak.
Seperti di provinsi sebelumnya, warga Maluku Utara juga banyak bergantung pada minyak tanah dan bahan bakar tradisional lainnya.
4. Papua
Dengan angka 3,03 persen, Papua berada di posisi ke-4. Di daerah ini, LPG tidak menjadi pilihan utama karena keterbatasan pasokan serta sulitnya distribusi.
5. Papua Barat
Provinsi ini mencatat angka 4,24 persen warganya yang menggunakan LPG untuk bahan bakar memasak.
Baca Juga: 5 Sekolah di Surabaya Ini Punya Kurikulum Internasional, Jadi Kumpulan Anak Orang Kaya!
Sama seperti di Papua, Papua Barat juga mengalami kendala dalam distribusi LPG, sehingga masyarakat lebih memilih alternatif bahan bakar lain.
Ada beberapa alasan mengapa penggunaan gas LPG untuk memasak di lima provinsi ini sangat rendah, diantaranya:
1. Masih Menggunakan Bahan Bakar Alternatif
Baca Juga: Sumbawa NTB Kalah Unggul? Provinsi Ini Jadi Penghasil Ternak Kuda Terbesar di Indonesia
Di daerah-daerah tersebut, minyak tanah masih menjadi bahan bakar yang dominan. Maluku bahkan menjadi provinsi dengan penggunaan minyak tanah tertinggi di Indonesia.
Selain minyak tanah, kayu bakar juga masih banyak digunakan di pedesaan dan wilayah terpencil.
2. Sulitnya Distribusi LPG
Kondisi geografis yang menantang membuat distribusi LPG ke daerah-daerah seperti Papua, Papua Barat, dan Nusa Tenggara Timur sangat sulit.
Jarak yang jauh dan infrastruktur yang terbatas menyebabkan harga LPG melonjak, sehingga warga memilih alternatif yang lebih mudah dijangkau.
3. Ketakutan Akan Bahaya LPG
Banyak warga di daerah ini yang merasa takut menggunakan LPG karena seringnya berita mengenai ledakan tabung gas.
Mereka merasa lebih aman menggunakan bahan bakar tradisional yang sudah mereka kenal sejak lama.***