Lejitkan Pendapatan Rp97,6 Triliun, Emiten Tambang Emas di Tapanuli Selatan Sumatera Utara Ini Sempat Catatkan Produksi hingga 8,8 Juta Ons

inNalar.com – Temuan sumber daya emas berharga di wilayah Tapanuli Selatan ini seolah tidak ingin disia-siakan oleh emiten yang berbasis di Sumatera Utara.

Setelah kandungan emas berharga ini ditemukan di Tapanuli Selatan pada tahun 2008, saat itu pula rangkaian konstruksi infrastruktur penunjang pertambangan bermula.

Site tambang emas tersebut kemudian dinamakan dengan Martabe yang memiliki areal tambang seluas 1.303 kilometer persegi.

Baca Juga: Kuras Anggaran Rp19 Miliar, Jembatan di Kabupaten Timor Tengah Utara NTT Ini Mangkrak Sampai Buat Warga Geram

Adapun perusahaan yang menggenggam Izin Usaha Pertambangan (IUP) untuk eksplorasi dan pengolahan emas Martabe ini adalah PT Agincourt Resources.

Sejak tahun itulah pembangunan kawasan pertambangan dimulai dengan berdirinya dua areal operasi pit terbuka.

Kemudian pembangunan pabrik pengolahan bijih emas pun juga telah direalisasikan emiten tersebut.

Baca Juga: Efisiensi 326 Ribu USD, Emiten Low Tuck Kwong Rangkul 2 Perusahaan Energi Demi Realisasi Proyek PLTS di Senyiur Kalimantan Timur

Tidak hanya fasilitas yang berkaitan dengan aktivitas ekplorasi dan pengolahan emas saja, Agincourt Resources juga membangun gedung administrasi, wisma karyawan, dan gedung-gedung penunjang lainnya.

Meski pengelolaan tambang Martabe di Tapanuli Selatan mengalami pasang surut dari sisi pendapatannya.

Perusahaan tambang ini sempat catatkan capaian prestasi produksi emasnya tembus 8,8 juta ons pada sekitar akhir tahun 2017.

Baca Juga: Rogoh Kocek Rp235 Miliar, Jembatan Petuk di Kota Kupang NTT Gunakan Teknologi Canggih dan Diklaim Paling Aman di Indonesia

Cadangan bijih emasnya pun juga yang tadinya 3,2 juta ons meningkat jadi 4,7 juta ons dalam kurun waktu satu tahun.

Berdasarkan laporan konsolidasi terkininya, Agincourt juga tercatat berhasil meroketkan penghasilan bersih perusahaan sebesar 7 persen.

Adapun pendapatan perusahaan yang tadinya hanya mampu capai Rp91,5 triliun, menurut perkembangan terakhirnya pada tahun 2023 melesat hingga Rp97,5 triliun.

Baca Juga: Laba Bersih Terjun Rp11 Triliun, BYAN Teguh Akuisisi 75 Persen Emiten Berbasis di Balikpapan Kalimantan Timur, Ternyata Pemiliknya…

Sebagai informasi, pada tahun sebelumnya pihak perusahaan berhasil produksi 280.000 ons emas.

Melihat perkembangan ini, Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Bambang Haryadi mendorong PT Agincourt Resources untuk terus menggenjot kapasitas produksi emas Martabe di Tapanuli Selatan.

Seiring dengan pendapatan bersih yang meningkat, laba bruto pun diketahui ikut meningkat sebesar 2 persen.

Baca Juga: Emiten Milik Low Tuck Kwong Ini Stop Keruk Batu Bara di Kalimantan Timur, Pendapatan Nyusut 17,65 Persen, Tapi…

Apabila yang tadinya capaian laba bruto berada di nominal Rp25,3 triliun, laporan terkininya menunjukkan Agincourt berhasil naikkan tren ke Rp25,7 triliun.

Jumlah catatan aset perusahaan pun terpantau ikut meningkat sebesar 9 persen dari tahun 2022 sehingga kini nilai aset menjadi Rp153 triliun.

Perlu diketahui, pengelolaan tambang emas di Tapanuli Selatan ini dilakukan oleh PT Agincourt Resources dengan saham 95% dimiliki United Tractors.

Baca Juga: Bukan Gregoria Mariska, Pebulutangkis Ini Jadi The Real Kuda Hitam Paling Mengerikan Sepanjang Tahun 2023

Sementara, sumber emas potensial ini sisa sahamnya sebesar 5 persen menjadi milik Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) melalui PT. ANA.

Rupanya ekplorasi perusahaan Agincourt sendiri tidak hanya mencakup komoditas emas, tetapi juga perak.

terbukti pada akhir tahun 2017, perusahaan ini sempat catatkan produksi perak hingga 72 juta ons.***

Rekomendasi