Lebih Tua dari Gen Z! Ini Reaktor Nuklir Kartini yang Dibangun RI di Yogyakarta, Kapasitas Capai 250 kW

inNalar.com – Reaktor Nuklir Kartini, yang terletak di Yogyakarta, merupakan salah satu fasilitas penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir di Indonesia.

Usianya bahkan jauh sebelum kaum Gen Z lahir, yakni sejak dibangun pada tahun 1974 dan diresmikan pada 1 Maret 1979, reaktor ini telah berperan sebagai pusat penelitian dan pendidikan bagi mahasiswa dan peneliti di bidang nuklir.

Reaktor nuklir Kartini di Yogyakarta ini menjadi simbol alat penelitian dan kemajuan teknologi Indonesia ini memiliki kapasitas sebesar 250kW.

Baca Juga: Berkat AgenBRILink, Masyarakat Desa di Pelosok Bengkulu Ini Cukup Langkah Kaki untuk Akses Perbankan BRI

Pembangunannya pada tahun, merupakan bentuk dari upaya Pemerintah RI untuk mengembangkan teknologi nuklir yang aman dan bermanfaat.

Sehingga proyek ini diinisiasi oleh Universitas Gadjah Mada (UGM) dan diresmikan oleh Presiden Soeharto.

Dengan penamaan Kartini yang merupakan singkatan dari Karya Teknisi Indonesia, sekaligus bentuk penghormatan pada pahlawan nasional Raden Ajeng Kartini.

Baca Juga: Sat Set! Proyek Jalan Tol 54 KM di Jawa Barat Makin Gencar: Mudik Nataru Jakarta-Sukabumi Bakal 2 Jam Saja

Sejak awal operasionalnya, Reaktor Kartini di Yogyakarta telah mengalami begitu banyak perkembangan.

Awalnya, reaktor ini digunakan sebagai laboratorium untuk penelitian dasar dan aplikasi teknologi nuklir.

Seiring berjalannya waktu, fungsinya berkembang menjadi pusat pendidikan yang menyediakan layanan praktikum bagi mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.

Baca Juga: Alasan Mega Proyek PLTB Yogyakarta dengan Investasi Rp 1,5 Triliun Tak Kunjung Terwujud

Fasilitas ini memiliki reaktor dengan tipe TRIGA Mark II yang berkapasitas maksimum 250 kW yang pada operasionalnya hanya menggunakan sekitar 100 kW saja.

Namun meskipun demikian reaktor ini memiliki kemampuan untuk mendukung berbagai jenis penelitian, mulai dari fisika nuklir hingga teknik kimia.

Reaktor Nuklir Kartini memiliki peran yang sangat penting dalam dunia pendidikan dan penelitian, yang di mana lebih dari 90% penggunaannya ditujukan untuk kegiatan pendidikan.

Baca Juga: Rogoh Investasi Hampir Rp4.000 Triliun, Prabowo Pilih Provinsi Ini buat Bangun Tenaga Nuklir

Fasilitas ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk melakukan praktikum langsung di bidang nuklir.

Seperti digunakan untuk analisis unsur, iradiasi gamma, serta penelitian terkait kesehatan.

Tak hanya terbatas untuk keperluan akademis saja fasilitas reaktor nuklir yang telah berdiri cukup lama di Yogyakarta ini juga dipakai oleh pihak-pihak swasta.

Baca Juga: KPR BRI Property Expo 2024 Berikan Promo Suku Bunga Ringan & Keuntungan Menarik untuk Rumah Impian

Banyak industri juga memanfaatkan fasilitas ini untuk keperluan riset dan pengembangan produk.

Sehingga bisa dikatakan bahwa fasilitas ini telah berkontribusi tidak hanya dalam bidang akademik tetapi juga dalam peningkatan daya saing industri nasional.

Bila berbicara dari segi keamanan, fasilitas penelitian nuklir di Yogyakarta ini memiliki protokol keamanan yang sangat ketat.

Hal ini untuk memastikan bahwa radiasi yang dihasilkan tetap berada pada tingkat yang aman bagi pengguna dan masyarakat sekitar.

Hingga penelitian pun menunjukkan bahwa paparan radiasi dari reaktor ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan prosedur medis seperti rontgen.

Tak hanya itu, desain reaktor ini mempertimbangkan risiko bencana alam, terutama gempa bumi, mengingat Yogyakarta terletak di daerah rawan gempa.

Bahkan evaluasi pascagempa pada tahun 2006 menunjukkan bahwa struktur reaktor tetap aman dan dapat beroperasi dengan baik meskipun terjadi guncangan.***

 

Rekomendasi