

inNalar.com – Pada hari Kamis, 29 Februari, pasukan militer Israel menembak mati lebih dari 100 warga Palestina.
Penembakan tersebut dilakukan saat warga Palestina sedang menunggu pengiriman bantuan.
Namun, Israel menyalahkan kematian tersebut pada kerumunan orang yang mengepung truk bantuan, dan mengatakan bahwa para korban terinjak atau tertabrak.
Baca Juga: Kupas Tuntas Mengenai Anjing Westie, Anabul Ras Kecil Lucu yang Bentuknya Mirip Boneka
Setidaknya 112 orang tewas dan lebih dari 280 orang terluka dalam insiden di dekat Kota Gaza.
Dilansir inNalar.com dari asiaone.com, Korban jiwa warga sipil merupakan yang terbesar dalam beberapa minggu terakhir.
Hamas mengatakan insiden itu dapat membahayakan perundingan di Qatar yang bertujuan untuk mencapai gencatan senjata dan pembebasan sandera Israel yang ditahannya.
Baca Juga: Rahasia Anabul Gembul, Ini Dia 5 Tambahan Makanan Anjing Biar Lebih Sehat, Apa Saja?
Petugas medis di Gaza mengatakan mereka tidak mampu mengatasi banyaknya korban luka serius.
Akibatnya perang yang telah berlangsung selama 5 bulan itu telah melampaui angka 30.000 jiwa.
Lagi-lagi Israel membantah pernyataan yang diberikan oleh para pejabat di Gaza yang dikuasai Hamas.
Militer Israel mengatakan truk-truk tersebut dioperasikan oleh kontraktor swasta sebagai bagian dari operasi bantuan yang telah mereka awasi selama empat malam terakhir.
Seorang pejabat Israel mengatakan ada dua insiden yang berjarak ratusan meter.
Yang pertama, puluhan orang tewas atau terluka ketika mereka mencoba mengambil bantuan dari truk dan terinjak atau terlindas.
Adapun kejadian kedua yang terjadi setelah truk-truk tersebut bergerak.
Beberapa orang dalam kerumunan mendekati pasukan yang merasa terancam dan melepaskan tembakan, menewaskan sejumlah orang yang tidak diketahui jumlahnya.
Sementara itu, puluhan orang lainnya telah terinjak-injak hingga tewas atau terluka dalam perebutan perbekalan dari truk.***