Laksanakan Sholat Hujan karena Kebakaran Hutan di Kalimantan, BMKG Prakiraan Hujan Lebat

inNalar.com – Kualitas udara di beberapa daerah Kalimantan, khususnya di ibukota seperti Palangkaraya, Banjarmasin-Banjarbaru, dan Pontianak mengkhawatirkan.

Hal ini disebabkan oleh asap kebakaran hutan yang kerap terjadi bila musim kemarau telah datang.

Dilansir inNalar.com dari akun X (sebelumnya Twitter) @TMIHARIINI, parahnya kabut asap di beberapa daerah Kalimantan ini membuat warganya wajib mengenakan masker.

Baca Juga: 8 Fakta Menarik Tentang Hutan Hujan Tropis yang Berperan Sebagai Penjaga Stabilitas Iklim Global

Dampak lain rupanya juga mengenai beberapa sekolah yang ada di Banjarbaru, di mana terdapat kebijakan untuk memundurkan jam masuk menjadi pukul 08.30 waktu setempat.

Di lain sisi, Pemerintah Pontianak sendiri terpaksa meliburkan anak didik yang sedang bersekolah karena keadaan kabut asap yang semakin parah.

Kebakaran hutan yang terjadi di daerah-daerah Kalimantan rupanya disebabkan karena minimnya curah hujan.

Musim kemarau pada tahun ini juga berdampak besar kepada Karhutla ganas akibat dampak cuaca tanpa hujan dari El Nino.

Baca Juga: Masuk 6 Negara Dalam Kontribusi Polusi Udara, Hujan Buatan BMKG Jadi Solusi?

Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia, seperti misalnya menyemai 176,48 ton garam untuk menurunkan hujan buatan.

Usaha tersebut dilakukan untuk mengatasi kasus kebakaran hutan dan lahan gambut yang terjadi di Pulau Kalimantan.

Diketahui, teknologi modifikasi cuaca ini telah dilakukan jauh sebelum terjadinya polusi Jakarta, di mana dilaksanakan dari April 2023 hingga akhir Agustus 2023.

Penggelaran sholat istisqa juga dilakukan secara berjamaah oleh pemerintah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur.

Baca Juga: BMKG Klaim Bisa Kendalikan Cuaca untuk Datangkan Hujan ke Jakarta, Netizen: Harusnya Belajar dari China

Penggelaran ibadah tersebut dilakukan secara serentak dari tingkat kabupaten atau kota hingga provinsi pada Kamis (7/9) lalu oleh pemerintah Kalimantan Selatan.

Sedangkan, upaya yang sama dilakukan oleh Kodim 0902/Berau Kalimantan Timur pada Senin (4/9) pagi lalu. 

Upaya-upaya tersebut rupanya membuahkan hasil di mana BMKG mengeluarkan peringatan dini akan potensi hujan lebat di daerah Kalimantan.

Diharapkan, ke depannya beberapa upaya pencegahan dapat dilakukan untuk mengurangi potensi polusi yang disebabkan oleh kebakaran hutan.***

 

Rekomendasi