Lahap Rp 60 Triliun dari Investor Asing, Begini Nasib Pabrik Asal Korea Selatan yang Bersarang di Banten

inNalar.com – Investasi besar-besaran yang dilakukan Korea Selatan untuk masuk ke Indonesia akhirnya terbayar tuntas dengan berdirinya proyek pembangunan pabrik di daerah cilegon, Banten.

Investasi yang dilakukan oleh Korea Selatan terhadap Indonesia dalam pembangunan pabrik sudah terjadi 4 tahun lalu pada masa kepemimpinan Jokowi.

Presiden Indonesia sebelumnya, yaitu Jokowi telah beberapa kali mengunjungi pabrik Korea Selatan yang berlokasi di Banten untuk melakukan beberapa pengecekan berkala.

Baca Juga: Habiskan Rp 300 Triliun, Bandara di Jepang yang Pindahkan Gunung ke Laut Ini Terancam Tenggelam

Dalam kunjunganya tersebut beliau menyampaikan tentang pengurangan ketergantungan dengan impor produk petrokimia dan ambisi untuk meningkatkan roda kehidupan masyarakat melalui perekonomian.

“saya senang, ini akan menjadi pengganti impor kita, lokal untuk tujuh puluh persen sedangkan untuk ekspor sendiri sekitar tiga puluh persen. Dua-duanya baik. Karena yang di dalam negeri untuk substitusi dari barang-barang impor yang kita lakukan selama ini.” 

lanjutnya “Semuanya baik. Saya kira industri-industri seperti ini yang kita butuhkan,” ujar Jokowi, dilansir inNalar dari halaman resmi kementerian Indonesia.

Baca Juga: Miris! Habiskan Anggaran Hampir Rp1 T, Stadion Kelas Dunia di Banten Ini Belum Pernah Dipakai Pertandingan Apapun

Pabrik dengan sebutan PT Lotte Chemical pada bulan september tahun 2024 telah dikunjungi oleh Menteri Invetasi Bagian Kepala Badan Penanaman Modal, Rosan Roeslani.

Kunjungan yang dia lakukan ke bangunan tersebut untuk mengecek apakah semua kendala ataupun proses pembangunan terdapat kendala atau tidak.

Pada awalnya bangunan ini memiliki kendala atau masalah mengenai akses perizinan tanah, namun setelah ditindak lanjuti permasalahan tersebut selesai.

Baca Juga: Sikat Rp 1,2 Triliun, Proyek Mangkrak di Lampung Kini Jadi Bangunan Terbengkalai dan Penuh Semak Belukar

Rosan mengatakan bahwa permasalahanya sudah settle atau selesai sehingga pembangunan dapat dijalankan kembali.

Pengerjaan yang sekarang dilakukan tinggal sedikit lagi, hanya menunggu waktu saja sampai bangunan ini beroperasi.

Diharapkan penyelesaian proyek selesai pada tahun 2025 sehingga dapat dengan cepat memproduksi produk petrokimia.

Hasil dari produksi yang dibuat oleh petrokimia PT Lotte Chemical akan didistribusikan ke berbagai tempat dengan tujuan awalnya ekspor.

Negara-negara yang bekerjasama terhadap penjualan produk petrokimia ini adalah Malaysia, Thailand, dan juga India.

Pada tahun lalu nilai yang terealisasikan untuk investasi masih berkisar Rp 35,64 triliun dari total Rp 60 triliun, angka ini tentunya sudah bertambah jika dilihat pada tahun 2024.

Karena pembangunan terhadap pabrik PT Lotte Chemical pada tahun ini telah mencapai 97,8 persen pengerjaan.

Diperkirakan perusahaan ini akan melakukan produksi petrokimia dimulai pada bulan maret tahun 2024.

Serta dapat melakukan transaksi ekpor ke luar negeri ke tempat negara-negara yang bekerja sama dengn Indonesia pada bulan Mei 2024.

Program ini sangat penting untuk mendukung realisasi dalam bidang industri dan diharapkan dapat menyerap tenaga kerja berjumlah 13.000 di Banten maupun daerah sekitarnya.

Untuk tenaga kerja asing yang diambil dari korea, dikatakan hanya sedikit beriksar diangka 4 persen saja

PT Lotte Chemical memiliki target kapasitas untuk memproduksi sebanyak 3,1 juta ton per tahunya, yang mana produksi yang dihasilkan nanti anatara lain seperti polyethylene, polypropylene, butadiene, dan benzene toluene xylene.

Diharapkan dengan adanya pabrik ini di Banten membuat kerjasama antara Indoensia dan Korea Selatan semakin baik lagi untuk kedepanya.***(Wahyu Adji Nugraha)

 

Rekomendasi