

inNalar.com – Kalimantan Timur memiliki banyak lahan kelapa sawit yang sayangnya sebagian besar dikuasai oleh perusahaan besar.
Wilayah ini ternyata memiliki potensi besar untuk membangun pabrik minyak goreng kerakyatan, menurut Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur (Kadisbun Kaltim).
Adapun di Kalimantan Timur sendiri, luas area kelapa sawit mencapai 1,4 juta hektar.
Perkebunan sawit yang menjadi perkebunan sawit rakyat memiliki luas sekitar 373 ribu hektar dan yang dikuasai swasta memiliki luas 972 ribu hektar.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur pada 2022 mengatakan bahwa setidaknya Kaltim harus memiliki 25 pabrik minyak goreng.
Pada 2022, hanya ada tiga pabrik minyak goreng di Kaltim, dua di Balikpapan dan satu di Bontang.
Sedangkan untuk pabrik kemasan minyak goreng hanya ada satu di Samarinda.
Padahal, produksi tandan buah segar atau TBS minyak sawit bisa sebanyak 19,2 ton atau setara dengan 3,8 juta ton crude palm oil atau CPO.
Di Kalimantan Timur pada tahun 2022 sendiri terdapat 89 industri CPO dan 97 darinya adalah akif.
Dari jumlah produksi minyak sawit yang banyak, besar pula peluang untuk mendirikan pabrik minyak goreng kerakyatan.
Terutama dengan adanya inovasi teknologi pengolahan kelapa sawit yang direkomendasikan Dirjen Kementerian Pertanian.
Dengan banyaknya TBS minyak sawit dari perkebunan rakyat, pabrik minyak goreng kerakyatan dapat dibangun secara swadaya bersama petani.
Namun terdapat keterbatasan juga untuk melakukan hal tersebut.
Ini dikarenakan produsen CPO yang saat ini diuntungkan dengan ekspor karena permintaan yang tinggi.
Harga CPO untuk ekspor juga cukup tinggi dan menguntungkan.
Kendati begitu, Pemerintah Kalimantan Timur tetap menginginkan adanya hilirisasi kelapa sawit, dengan membangun pabrik minyak goreng.
Sebenarnya, dengan teknologi pengolahan minyak goreng yang direkomendasi Dirjen Kementerian Pertanian, hal itu bisa dilakukan dengan banyaknya TBS yang berasal dari kebun rakyat.
Pabrik minyak goreng kerakyatan pun dapat dibangun dengan kerjasama dan gotong royong antara para petani.
Pabrik minyak goreng juga dapat menjadi solusi terhadap permasalahan harga.
Program hilirisasi kelapa sawit sendiri telah dilakukan di beberapa daerah seperti di pulau Sumatra.
Dengan membangun pabrik minyak goreng kerakyatan di Kalimantan Timur tentunya dapat meningkatkan industri kelapa sawit nasional.
Kelapa sawit bisa menjadi sektor andalan bagi perekonomian Kalimantan Timur bahkan Indonesia dengan adanya pabrik minyak goreng.
Selain itu, upaya hilirisasi perkebunan kelapa sawit dengan membangun pabrik minyak goreng juga memiliki banyak manfaat sosial bagi warga Kalimantan Timur seperti membuka lapangan pekerjaan.***