

inNalar.com – Sebelum merayakan Idul Adha 2022, ada beberapa amalan sunnah yang bisa kita kerjakan untuk menambah pahala. Salah satunya adalah dengan berpuasa.
Puasa yang dikerjakan sebelum Idul Adha 2022 ada tiga macam, yaitu puasa, Dzulhijjah, Tarwiyah dan Arafah.
Walaupun sama-sama dikerjakan sebelum Idul Adha 2022, waktu pelaksanaan ketiga jenis puasa tersebut berbeda. Keutamaannya pun begitu, khususnya puasa Tarwiyah.
Menurut Muhammadiyah, Idul Adha 2022 jatuh pada 10 Dzulhijjah 1443 H atau 9 Juli 2022. Jika Anda mengikuti tanggal yang ditetapkan NU dan pemerintah. Idul Adha akan jatuh sehari setelahnya. Hal tersebut akan mempengaruhi waktu pelaksanaan puasa Tarwiyah.
Jadi, Anda bisa melaksanakan puasa Tarwiyah tanggal 7 atau 8 Juli, tergantung tanggal hari raya Idul Adha 2022 yang Anda ikuti.
Berikut lafadz niat puasa Tarwiyah sebelum Idul Adha 2022.
Niat Puasa Tarwiyah
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ التَّرْوِيَةِ لِلهِ تَعَالَ
Nawaitu shauma ghadin ‘an adā’i sunnati yaumit tarwiyah lillâhi ta‘ālā.
Artinya: Aku berniat puasa sunnah Tarwiyah esok hari karena Allah SWT.
Anda yang ingin melaksanakan puasa Tarwiyah disunahkan membaca niat tersebut saat malam hari atau sebelum adzan subuh berkumandang. Hal tersebut yang membedakan puasa Tarwiyah dengan puasa Ramadhan yang merupakan puasa wajib.
Baca Juga: Link Beasiswa LPDP 2022 Tahap 2 Dibuka Hari Ini, Berikut Cara Daftar dan Jadwalnya
Jika kita akan melaksanakan puasa Ramadhan, maka niat harus dibaca saat malam hari, sedangkan niat puasa Tarwiyah boleh juga dibaca pada siang hari selama belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa. Contoh hal-hal yang membuat puasa batal adalah makan, minum, dan berhubungan suami istri.
Sama seperti puasa-puasa sunnah lainnya, niat puasa Tarwiyah bisa dibaca pada siang hari jika Anda lupa membacanya saat malam atau sebelum subuh. Hal tersebut didukung dengan adanya suatu hadits yang berbunyi sebagai berikut.
عَنْ عَائِشَةَ أُمِّ الْمُؤْمِنِينَ قَالَتْ دَخَلَ عَلَيَّ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ يَوْمٍ فَقَالَ هَلْ عِنْدَكُمْ شَيْءٌ فَقُلْنَا لَا قَالَ فَإِنِّي إِذَنْ صَائِمٌ ثُمَّ أَتَانَا يَوْمًا آخَرَ فَقُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ أُهْدِيَ لَنَا حَيْسٌ فَقَالَ أَرِينِيهِ فَلَقَدْ أَصْبَحْتُ صَائِمًا فَأَكَلَ
Artinya, “Dari Aisyah, ummul mukminin RA, ia bercerita, ‘Suatu hari Nabi Muhammad SAW menemuiku. Ia berkata, ‘Apakah kamu memiliki sesuatu (yang dapat kumakan)?’ Kami jawab, ‘Tidak.’ ‘Kalau begitu aku puasa saja,’ kata Nabi. Tetapi pada hari lain, Rasul pernah menemui kami. Kami katakan kepadanya, ‘Ya rasul, kami memiliki hais, makanan terbuat dari kurma dan tepung, yang dihadiahkan oleh orang.’ ‘Perlihatkan kepadaku meski aku sejak pagi berpuasa,’ kata Nabi. Ia lalu memakannya,’” (HR Muslim).
Baca Juga: Novel Pulang-Pergi Tere Liye, Mengintip Perjalanan Panjang si Bujang untuk Pulang dan Pergi
Namun, lafadz niat puasa Tarwiyah yang dibaca saat malam dan siang hari memiliki bunyi yang berbeda. Berikut niat puasa Tarwiyah pada siang hari.
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ التَّرْوِيَةِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adā’i sunnati yaumit tarwiyah lillâhi ta‘ālā.
Artinya: Aku berniat puasa sunnah Tarwiyah hari ini karena Allah SWT.
Itulah tadi lafadz niat puasa Tarwiyah sebelum hari raya Idul Adha 2022. Semoga dengan membaca niat tersebut, Anda bisa lebih kusyu’ dalam menjalankannya.***